Nick Jonas: "Love, Not Hate"

By Astri Soeparyono, Jumat, 17 Agustus 2012 | 16:00 WIB
Nick Jonas: ()

"Saat lagi berinternet ria, kita memang bisa mengatakan sesuatu yang mungkin nggak bisa kita omongin secara langsung. Tapi kalau enggak terkontrol, kadang kata-kata yang kita bisa jadi brutal atau kejam banget," kata Nick.

"Makanya, aku pikir lebih baik kita menyadari kalau kita itu punya kehidupan dan teman yang 'nyata', dan omongin aja semuanya sama mereka. Kalau mereka benar-benar sayang sama kita, mereka enggak akan tersinggung sama apa yang kita omongin, daripada melakukannya di dunia maya," sambung cowok yang jago main gitar, piano dan drum ini.

Bullying Is Just Wrong

Buat para korban bully, Nick ngajak mereka untuk berani ngomong sama pejabat di sekolahnya seperti guru atau kepala sekolah supaya masalahnya bisa selesai. 

"Kita harus tahu kalau banyak orang di luar sana yang bisa membuat kita nyaman dan pasti ngasih kita dukungan. So tell an authority at school or wherever it is you're being bullied. It really breaks my heart to see that," sebutnya.

Pemilik nama lengkap Nicholas Jerry Jonas ini pernah dengar kalau lagunya yang berjudul Who I Am sudah menginspirasi banyak fans-nya yang jadi korban bully. Lagu itu ditulis pas Nick lagi ngerasa dirinya sedang beralih dari masa remaja ke dewasa, dan dia senang kalau lagunya itu bisa diartikan lebih luas lagi sama fans-nya, khususnya remaja gay yang di-bully.

"Bullying is unacceptable, and specifically with gay teens, it's just wrong. Orang-orang harus sadar kalau ini sudah jadi isu penting dan kita juga harus melakukan sesuatu buat membantu. At the end of the day, we're all the same, because we all want to be loved," tutur Nick.

(febby/astri)