Cody Simpson: Humble Famous Boy

By Astri Soeparyono, Kamis, 23 Februari 2012 | 16:00 WIB
Cody Simpson: Humble Famous Boy (Astri Soeparyono)

Cody mendapatkan ketenaran dan kekayaan dari musiknya. Tapi dia selalu ingat kalau dia masih berumur belasan tahun. Makanya, dia selalu berlaku sesuai dengan umurnya. Malah, dia masih diberi jatah uang saku oleh orang tuanya, lho!

 

Di atas panggung, Cody memang seorang pop star yang dihujani teriakkan histeris para fans. Tapi di rumah, Cody adalah seorang kakak bagi Alli dan selebihnya hanya anak remaja biasa. Dia harus sekolah, mengerjakan PR, membantu pekerjaan ibu di rumah, dan bermain bersama teman-teman.

"Semua teman-temanku tidak berubah, ketika aku pulang ke Australia aku masih ngumpul sama teman-teman lama. Tapi ada juga orang yang tiba-tiba pengin jadi temanku sekarang (setelah terkenal). Aku jadi punya banyak teman baru," cerita Cody.

Kalau sedang berada di luar Australia, Cody akan mengundang teman-temannya untuk datang menemaninya. Walaupun terkadang mereka hanya hang out di kamar hotel atau di studio, Cody senang teman-temannya mau menemaninya.

"Penting bagiku untuk bergaul dengan orang-orang seusiaku, jangan hanya sama orang dewasa. Jadi aku suka mengundang teman-temanku untuk menemaniku. Kadang mereka aku ajak ikut ke studio. Aku bersyukur mereka mau menemaniku. Mereka bilang pekerjaanku keren. Aku juga merasa pekerjaanku itu keren, he he," aku cowok yang hobi surfing ini.

Seperti teman-temannya, Cody juga masih dipusingkan dengan urusan sekolah. Kesibukan merampungkan album dan konser ke sana ke mari tidak jadi alasan buat Cody meninggalkan sekolah.

"Aku sekolah selama tiga atau empat jam setiap harinya. Aku juga masih berumur empat belas tahun jadi aku masih harus sekolah minimal dua atau tiga tahun lagi," kata cowok yang baru berulang tahun ke 15, tanggal 11 Januari ini.

Cody juga mengaku kalau dia kadang rindu jadi seorang siswa biasa. Bisa ke sekolah setiap hari bersama teman-temannya. Tapi kehidupan Cody yang sekarang juga enggak kalah serunya jadi dia tidak merasa menyesal telah memilih musik dalam hidupnya.

"Aku suka melakukan dan menghasilkan sesuatu yang kreatif, aku punya banyak ide di kepalaku. Semua yang aku lakukan saat ini adalah sesuatu yang selalu ingin aku lakukan dan aku ingin bisa melakukannya untuk waktu yang lama," ungkap cowok yang enggak suka mata pelajaran sains ini.