Tanda-Tanda Kita Mengalami Depresi

By Marti, Senin, 20 Januari 2014 | 16:00 WIB
Tanda-Tanda Kita Mengalami Depresi (Marti)

Menemukan tanda-tanda tersebut terjadi pada diri kita atau orang terdekat? Itu berarti sudah saatnya mencari pertolongan, girls. Sebelum meminta bantuan pihak profesional, kita bisa mencoba melakuikan hal ini.

Selalu Ada Solusi

Kita harus percaya bahwa selalu ada solusi untuk setiap permasalahan, meskipun saat ini kita belum melihat solusi tersebut. Seringkali, seseorang yang memutuskan untuk bunuh diri merasa kalau mereka sudah enggak punya pilihan lain sehingga bunuh diri adalah satu-satunya cara  terlepas dari depresi terseut. Hal ini salah besar. Ketika berada di titik terendah seperti ini, kita harus yakin kalau solusi itu ada. Itulah sebabnya bicara kepada orang lain jadi penting karena bisa saja orang lain bisa mencari penyelesaiannya.

Berhenti Melakukan Atau Memikirkan Hal Negatif

Saat depresi kita merasa enggak berarti atau seringkali menyakiti diri sendiri agar bisa lepas dari perasaan sakit hati. Hal tersebut enggak akan membantu sama sekali. Malah, akan membuat orang lain berpikiran negative terhadap kita karena self hurting ini.

Beri Diri Waktu Untuk Berpikir

Sebelum memutuskan suatu tindakan negatif yang sangat berbahaya, beri diri kesempatan untuk berpikir setidaknya 24 jam. Hal ini akan memberikan kita kesempatan untuk menjauh dari hal yang membua kita depresi dan memikirkan ulang tindakan kita selama ini. Selama masa ini, kita bisa ngobrol dengan orang lan, seperti orangtua atau sahabat, dan mendapat perspektif lain terhadap permasalahan yang dihadapi. Sehingga enggak lagi terpikir untuk melakukan hal tersebut, seperti misalnya bunuh diri.

Jangan Sendirian

Jika takut enggak bisa mengontrol diri sendiri untuk enggak melakukan hal negatif, pastikan kita enggak pernah sendirian. Just stay in public places, hangout bareng teman atau keluarga, nonton film atau apapun yang bisa menjauhkan kita dari bahaya.

Please Help!

Selain ngobrol sama orang yang dipercaya, seperti teman atau keluarga, kita bisa mencari pertolongan pihak profesional seperti guru atau psikolog. Kita juga bisa menghubungi yayasan atau lembaga sosial yang peduli terhadap kehidupan remaja. Beberapa yayasan yang bisa dihubungi:

Sejiwa Foundation