Ketika Orangtua Memutuskan Untuk Bercerai

By Marti, Kamis, 16 Januari 2014 | 16:00 WIB
Ketika Orangtua Memutuskan Untuk Bercerai (Marti)

Orangtua bercerai merupakan kenyataan yang menyakitkan banget. Ketika hal ini terjadi, seringkali kita dilanda perasaan bersalah dan merasa menjadi penyebab perceraian itu. Kita juga jadi bingung harus berpihak kepada siapa karena orangtua memperebutkan kita. Sebaiknya kita harus gimana, ya, saat melewati masa-masa sulit ini?

Hal pertama yang harus diingat ketika orangtua memutuskan untuk bercerai adalah, kita enggak salah apa-apa. Perceraian itu terjadi karena ada masalah di antara mereka dan mungkin sekarang kita belum mengerti permasalahan etrsebut. Situasi ini memang menyedihkan, tapi percayalah kalau sebenarnya hal ini sudah melewati pertimbangan panjang di antara kedua orangtua.

Tapi, jika kita merasa orangtua menyalahkan kita atas penyebab perceraian ini, kita bsa meyakinkan diri sendiri kalau hal tersebut karena orangtua sedang emosi. Jika hal itu semakin menjadi-jadi, kita bisa jujur kepada orangtua kalau kita enggak nyaman dengan situasi ini. ajak mereka membicarakan permasalahan ini baik-baik.

Ketika orangtua memutuskan bercerai, ktia berada di tengah-tengah dan mereka pun berusaha memperebutkan kita. Di saat seperti ini, usahakan untuk enggak berpihak. Jika mama curhat tentang hal-hal buruk tentang papa, atau sebaliknya, cukup didengerin aja, jangan disampaikan ke pihak lain. Berpihak ke salah hanya akan membuat hubungan di antara orangtua makin runcing dan keadaan keluarga jadi enggak menyenangkan.

Enggak perlu takut untuk menyampaikan emosi kita, girls. Memendam emosi hanya akan membuat kita stres dan mendatangkan masalah lain, seperti nilai yang turun dan kurang bersosialisasi lagi. Kita bisa curhat kepada sahabat atau anggota keluarga yang lain, seperti om atau tante tentang masalah ini. Luapkan semua emosi yang kita rasakan sampai benar-benar lega dan menerima kenyataan ini.

Jika kita punya kakak atau adik, kita bisa semakin kompak dalam menghadapi masalah ini. Kita bisa curhat kepada mereka tentang perasaan masing-masing dan mengerti kalau kita enggak sendirian. Masalah keluarga yang berat ini seringkali membuat kita malas berada di rumah, tapi hal ini bisa membuat hubungan dengan saudara jadi tambah jauh. Padahal yang seharusnya dilakukan adalah membuat hubungan jadi tambah kompak.

Seberat apapun masalah keluarga yang dihadapi, pastikan hal tersebut enggak mempengaruhi rutinitas kita sehari-hari, seperti sekolah atau hangout sama teman-teman. Memang enggak mudah, tapi kita harus memaksakan diri untuk tetap melakukannya. Jangan sampai urusan sekolah jadi terbengkalai dan bisa menimbulkan persoalan baru karena terlalu larut dalam masalah ini. Dengan membiarkan diri jadi sibuk, kita enggak punya waktu untuk memikirkan hal lain dan bisa hidup seperti biasa.

Kesibukan memang obat paling manjur untuk mengatasi emosi dan sakit hati. Jika kesibukan selama ini masih belum bisa membuat kita melupakan masalah keluarga, kita bisa mencoba melakukan hal lain seperti melakukan hal yang selama ini pengin banget kita lakukan. Misalnya ikut kelas yoga, kelas menulis, camping, atau membuat kerajinan tangan setiap hari. Apapun yang kita lakukan, pastikan hal tersebut menimbulkan perasaan senang.

Ketika perceraian ini terjadi, kita mungkin merasa marah dan pengin menyalahkan orang lain. di situasi seperti ini, kita cenderung melakukan hal negatif sebagai pelampiasan marah ini. Karena itu, kita harus berhati-hati dan mencari cara positif untuk melampiaskan emosi. Seperti mendengarkan musik, menulis, curhat kepada teman, atau yoga. Pastikan cara yang kita pilih enggak merugikan diri sendiri dan orang lain.

(iif. foto: mentalhelp.net)