Remaja Dan Perilaku Penyimpangan Seksual

By Marti, Senin, 23 Desember 2013 | 16:00 WIB
Remaja Dan Perilaku Penyimpangan Seksual (Marti)

Penyimpangan ini berarti melakukan hubungan seksual dengan mayat. Biasanya, pelaku memiliki rasa minder atau sebaliknya, suka bersikap agresif sampai-sampai enggak bisa mengendalikan emosi dan dendam yang pernah dimilikinya. Nekrofilia bisa dibagi dua, yaitu berhubungan seksual dengan mayat yang sudah dikubur atau berada di kamar mayat dan dengan mayat yang dibunuh. Untuk kasus kedua, biasanya pelaku enggak bisa mengendalikan emosinya ketika membunuh sehingga melakukan tindakan agresif lainnya seperti perkosaan pada mayat.

 

Berarti ketergantungan terhadap suatu bagian tubuh atau benda mati untuk mendapatkan kepuasan seksual. Benda mati ini bisa berupa bagian dari tubuh, seperti, rambut, kuku atau benda mati yang berhubungan dengan lawan jenis, seperti pakaian, pakaian dalam, atau sepatu. Biasanya, fetisisme ditimbulkan oleh perasaan cemas yang berlebihan, sering dialami oleh orang yang suka menyendiri dan enggak menyukai hubungan sosial. Jadi, dia melampiaskan dorongan seksualnya kepada hal-hal yang enggak mengharuskannya untuk bergaul secara sosial.

 

Secara umum, penyebab terjadinya penyimpangan seksual di atas hampir sama, girls. Menurut psikolog dari Universitas Indonesia, Sarlito Wirawan Sarwono, ada dua faktor utama penyebab terjadinya penyimpangan ini, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal berasal dari dalam diri sendiri seperti kelainan fisik sejak lahir, pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi, termasuk penggunaan narkoba, dan kurang bisa mengendalikan emosi. Pertumbuhan fisik dan hormonal juga mempengaruhi, seperti kematangan organ kelamin yang mengakibatkan timbulnya dorongan seksual sehingga membutuhkan sesuatu untuk memuaskan dorongan tersebut.

Selain dari dalam diri sendiri juga dipengaruhi oleh faktor dari luar diri kita, seperti pengaruh lingkungan, termasuk kemudahan dalam mengakses informasi berbau pornografi yang enggak diimbangi dengan pengetahuan akan hal tersebut. Selain itu, hal ini juga dipengaruhi oleh pergeseran nilai yang dianut remaja. Jika dulu remaja masih takut-takut dalam menonton film porno, sekarang banyak remaja yang menonton film porno secara terang-terangan tanpa adanya perasaan takut.

Faktor lingkungan ini juga berkaitan dengan kurangnya pendidikan seksual yang kita terima, girls. Sebaiknya, kita membentengi diri dari pergaulan bebas yang bisa mengakibatkan terjadinya penyimpangan seksual ini. Kita bisa mencaritahu bahaya dan dampak yang ditimbulkan dengan cara yang benar, seperti bertanya kepada guru atau orangtua.

Enggak perlu malu untuk bertanya, agar kita enggak terjerumus ke dalam hal negatif ini. Soalnya, penyimpangan ini lebih banyak mempengaruhi emosional kita sehingga bisa mengakibatkan terjadinya tindakan negatif lainnya setelah melakukan penyimpangan tersebut. Seperti AS yang melakukan percobaan pembunuhan setelah memerkosa.

(iif. foto: )