Cara Bernapas Mempengaruhi Perilaku

By , Minggu, 15 Desember 2013 | 16:00 WIB
Cara Bernapas Mempengaruhi Perilaku (cewekbanget)

Bernapas dengan benar enggak hanya menghindarkan kita dari stres, tapi juga bisa membantu mengontrol tindakan kita, girls.

 

Peneliti dari University of California melakukan penelitian tentang hubungan bernapas dengan perilaku. Hasilnya adalah, remaja yang enggak melakukan pernapasan dengan benar cenderung bersikap lebih impulsif dan susah mengendalikan diri.

Dengan mengubah tingkat dan pola pernapasan, kita bisa mengubah pesan yang disampaikan ke otak. Contohnya, ketika kita terdorong untuk mendapatkan sesuatu, kita bisa menahan diri agar enggak impulsif dengan mengontrol pernapasan. Soalnya, bernapas dengan tenang dan teratur akan memberi ruang bagi otak untuk berpikir lebih lama. Jadi, kita enggak hanya mengandalkan emosi saja ketika mengambil keputusan.

Kok kedengarannya bernapas itu susah, ya? Tenang, girls. Sebenarnya selama ini kita hanya kurang memperhatikan polanya aja. Richard P. Brown mengenalkan istilah deep breathing. Deep breathing ini penting banget untuk menghindarkan kita dari rasa panik dan cemas yang berlebihan karena menstimulasi parasympathetic nervous system yang bertanggungjawab dalam menimbulkan rasa ingin beristirahat. Lebih jauh lagi, deep breathing ini bisa dibagi ke dalam tiga golongan.

Dalam bernapas, ada istilah heart rate variability (HRV) atau jumlah tarikan dan helaan napas setiap menit. Mungkin selama ini kita enggak pernah peduli berapa kali menarik dan menghela napas, tapi dengan menghitung HRV ini, kita bisa tahu apakah cara bernapas yang selama ini kita lakukan sudah benar apa belum. Normalnya, dalam satu menit kita menarik dan menghela napas sebanyak lima kali (1 napas rata-rata 12 detik).

Kita harus berhati-hati nih, girls, kalo jumlah HRV-nya rendah. Soalnya, berpengaruh ke kesehatan jantung. Plus, HRV yang tinggi juga berpengaruh terhadap pola kerja otak dalam merespon stres akibat rasa panik atau cemas. Kalau belum terbiasa, bisa kita latih perlahan. Misalnya awalnya satu menit kita bernapas 7-8 kali. Berikutnya bisa kita kurangi sampai 5 kali.