Writing Therapy, Cara Sederhana Luapkan Emosi

By Marti, Kamis, 5 Desember 2013 | 16:00 WIB
Writing Therapy, Cara Sederhana Luapkan Emosi (Marti)

1. Menulis tema yang spesifik. Seperti deksripsi perasaan kita terhadap sesuatu. Misalnya ketika berantem sama pacar. Kita bisa menulis tentang apa aja yang kita rasakan setiap kali berantem dan apa yang kita inginkan dari hubungan ini.

2. Menulis untuk orang lain. Misalnya ada orang yang membuat kita kesal. Kita bisa melampiaskan unek-unek yang dirasakan melalui tulisan. Usahakan untuk sejujur mungkin. Begitu selesai, simpan tulisan ini untuk dibaca lagi nanti ketika kekesalan sudah hilang.

3. Melampiaskan emosi. Mungkin kita hanya menulis kata-kata terpisah tanpa membentuk kalimat utuh. It's okay, girls. Karena ketika emosi, dengan menuliskan perasaan ktia seperti ini, itu bisa membuat kita jadi lebih rileks.

4. Daily life. Mungkin hal yang kita alami sehari-hari bukanlah hal besar. Tapi, siapa tahu hal kecil yang kita alami hari ini bisa jadi penting di masa nanti. Karena itu, menulis diari atau blog ini penting banget, girls.

Jika nanti kita membaca lagi semua tulisan ini, kita juga bisa lebih mengerti tentang diri kita, girls. Termasuk permasalahan yang pernha kita alami sehingga enggak perlu takut harus mengalami masalah ini lagi. So, keep writing, girls.

(iif. foto: heartofthematteronline.com)