Kebiasaan bawa bekal sehat sudah dilakukan di berbagai negara, girls. Masing-masing punya ciri khas sesuai sama budaya dan kebiasaan dari tiap negara. Enggak cuma itu, sebutan bekal dari tiap negara pun rata-rata berbeda, lho!
Anak sekolah di Taiwan biasa membawa nasi didampingi dua sampai tiga lauk-pauk. Kombinasi ini dibuat biar bisa memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Lucunya, mereka membawa bekal dalam kotak makan metal yang membuat bekal bisa dihangatkan sebelum dimakan. Sekolah menyediakan penghangat buat dipakai sebelum pelajaran istirahat.
Beda sama kebanyakan negara di Eropa, sekolah di Norwegia enggak menyediakan makan siang. Semua murid membawa bekal sandwich yang didominasi sama roti rye berisi keju atau daging salami. Buat menemani bekal mereka, sekolah menyediakan yogurt, susu dan buah.
Dari anak-anak sampai pegawai kantoran sudah biasa bawa bekal di negara ini. Bento yang jadi sebutan buat bekal warga Jepang, pasti berisi beragam jenis makanan. Kunci dari bento adalah makanan dengan warna yang berbeda-beda dan bernutrisi. Enggak heran kalau cewek-cewek Jepang pada langsing, ya. Bekalnya saja sehat-sehat.
Dosirak merupakan bahasa Korea dari lunch box yang berisi makanan dengan gizi seimbang. Biasanya dosirak berisi sayur-sayuran rebus, daging, telur dan nasi. Makanan yang ada dalam dosirak juga dimasak ala masakan tradisional Korea, lho. Misalnya daging yang dimasak jadi tteokgalbi (patty daging panggang) dan nasi yang dibentuk jadi gimbap (nasi gulung dengan nori).
Masyarakat Filipina juga memiliki kebiasan membawa bekal, mereka punya sebutan sendiri buat bekal makan siang, yaitu baon. Baon enggak hanya dibawa sama anak sekolah saja, masyarakat dari berbagai usia membawanya sebagai makan siang. Isi dari baon enggak terpatok pada beberapa makanan saja. Biasanya mereka membawa makanan khas Filipina yang biasa mereka makan sehari-hari. Lalu, apa bekalmu hari ini, girls?
(lana, foto: tupperware)