10 Macam Phobia

By , Selasa, 30 April 2013 | 16:00 WIB
10 Macam Phobia (cewekbanget)

Fobia atau rasa takut berlebih biasanya disebabkan oleh ruang gelap, hewan atau hal lain yang menakutkan. Eits, tapi ada, lho, fobia yang aneh bahkan agak lucu karena penyebabnya adalah hal-hal yang enggak biasa ditakuti.

Pernah enggak makan selai kacang dan karena lengket akhirnya nempel di langit-langit mulut kita? Nah, orang-orang penderita arachibutyrophobiaa benar-benar takut hal itu terjadi. Jadi mereka enggak akan pernah makan selai kacang. Bahkan yang sudah parah, merasa katakutan banget sampai merinding atau keluar keringat dingin hanya karena melihat selai kacang atau membayangkan memakan selai kacang.

Gimana rasanya kalau handphone kita tertinggal, enggak ada sinyal atau habis baterai, apalagi seharian? Kalau kita sampai panik berlebihan dan jadi stres berat, jangan-jangan kita mengidap yang namanya nomophobia. Yep, nomophobia adalah fobia kehilangan kontak dengan hape atau pun telepon. Fobia ini baru muncul di abad 21 pas hape sudah jadi kebutuhan primer bagi manusia.  

 

Fobia ini bisa dibilang takut berlebih pada hal-hal yang enggak berbahaya tanpa sebab yang jelas, dalam hal ini bawang putih. Si penderita bisa stres berat, panik luar biasa  bahkan sampai enggak bisa nafas dan marah besar kalau melihat bawang putih, baik dalam bentuk utuh ataupun di dalam makanan mereka. Begitu melihat bawang putih mereka akan langsung dihantui pikiran akan mati.

Fobia ini biasanya muncul pada orang dewasa. Ray Oldenburg, seorang sosiolog asal Amrik menyimpulkan kalau gejala ini adalah fobia terhadap remaja yang banyak diderita orang dewasa di Amrik. Fobia ini muncul karena adanya kesenjangan umur dan biasanya si penderita jadi bersikap panik berlebihan kalau melihat remaja, bahkan jadi kasar dan benci pada mereka.

Penderitanya akan langsung takut, panik dan stres pada cermin dan bayangan diri mereka sendiri. Bisa disebabkan trauma menonton film horor atau mimpi buruk sehingga takut melihat hantu atau makhluk halus lainnya saat melihat cermin. Ada juga karena trauma lainnya, seperti pernah diculik, jadi selalu merasa diawasi setiap kali melihat cermin, atau pun karena rasa percaya diri yang rendah jadi enggak berani melihat bayangan sendiri. Misalnya enggak suka pada tahi lalat di wajahnya atau enggak suka pada bagian tubuh tertentu.