Duh, benar deh, merokok itu enggak ada bagus-bagusnya sama sekali. Sementara ruginya, banyaaak banget. Jadi kalau sudah terlanjur, mending buruan berhenti yuk. Kalau belum, jangan pernah mulai...
Kalau kita merokok satu kotak setiap hari, kita bakal menghabiskan sekitar Rp15 juta per tahunnya. Widih... kebayang enggak sih apa saja yang bisa kita beli dengan uang sebanyak itu?
Seorang perokok baru terbebas dari risiko terkena kanker paru-paru dan penyakit jantung sepuluh tahun sejak dia memutuskan untuk berhenti merokok. Panjang banget kan efeknya... Jadi, buat yang merokok, buruan deh berhenti. Semakin cepat semakin baik.
Saat kita merokok, sel kita akan menyerap karbon monoksida dalam kuantitas besar sehingga menghancurkan sistem reparasi kulit. Akibatnya, kulit kita akan kehilangan sinar alami dan daya tariknya sehingga menjadi pucat, berwarna kuning keabu-abuan, dan tampak lebih tua dari yang seharusnya.
Kebanyakan remaja (sekitar 70 persen) enggak merokok, kok. Sementara itu, di antara 30 persen yang merokok, 70 persennya berharap mereka enggak pernah memulai. Jadi, siapa bilang kita harus merokok biar kelihatan sama kayak teman-teman? Buktinya, banyakan yang enggak merokok kok...
Enggak merokok berarti kita punya kesempatan lebih besar buat dapat pacar. Soalnya, sebagian besar remaja lebih memilih pacar yang enggak merokok.
Setiap kali kita menghirup asap rokok, kita menghancurkan beberapa alveoli (kantung udara paru-paru) secara permanen. Hasilnya, kita jadi gampang merasa lelah dan cepat capek. Kalau sudah begitu, lupakan saja semua kegiatan-kegiatan yang membutuhkan pernapasan baik, seperti olah raga, atletik, menari, dan menyanyi. Yang ada kita malah bakal ngos-ngosan. Yaaa... masih muda masa ngos-ngosan.
Gigi jadi kuning sih sudah pasti. Tapi ternyata itu bukan efek terburuk dari merokok buat gigi kita lho. Merokok juga bisa bikin gusi kita bengkak, akibatnya, gigi kita jadi kehilangan 'pegangan' dan kalau dibiarkan terus-terusan, bukan cuma jadi kuning, gigi kita juga bakalan tanggal satu persatu. Terus ompong deh, hiii...
Semakin banyak dan semakin lama kita merokok, semakin banyak pula kerut yang bakal muncul di kulit kita. Rokok bakal bikin kandungan vitamin C dan kolagen di kulit kita menipis, sehingga kulit jadi kasar. Terus kerut juga bakal muncul di sekitar mata dan mulut kita dengan lebih cepat. Kulit di sekitar mata kita juga bakal kelihatan hitam. Singkatnya sih, kita bakal kelihatan seperti cewek berumur 25 ke atas, padahal umur kita baru 17-an. Uuuh, kita kan maunya forever young...
Semakin banyak kita merokok, semakin susah buat kita untuk merasakan masakan enak. Semua makanan bakal jadi terasa biasa saja buat kita, karena rokok akan mengurangi kepekaan indera perasa dan penciuman kita. Yaaa... hobi wisata kuliner kita mau dikemanain?
Menghisap rokok sama seperti menghisap racun tuh bukan cuma sekadar mitos, lho. Sebagian besar bahan kimia yang terkandung di dalam rokok memang beracun. Misal, di dalam rokok itu ada arsenik, yang biasa digunakan dalam racun tikus, amonia, salah satu campuran dalam cairan pembersih lantai, dan karbonmonoksida, yang sama dengan gas buangan dari knalpot mobil. Ehem, jadi kalau kita merokok, sama saja seperti kita memasukkan racun tikus, cairan pembersih lantai, dan asap knalpot ke dalam tubuh kita.
Bukan cuma zat-zat dalam rokok saja yang bisa bikin kita jadi cepat tua. Gerakan merokok itu sendiri pun bisa bikin kita lebih cepat tua. Saat merokok, kita bakal sering mengernyitkan mata (saat menghisap dan menghembuskan asap) sehingga membuat kerut di sekitar mata muncul lebih cepat dan lebih banyak. Selain itu, setiap kita menghisap rokok, kulit di sekitar mulut kita juga bakal tertarik sehingga membuat kerut di sekitar mulut bertambah dalam.
(fitri, foto: myhotcomments.com)