Stalking: Dari Penasaran Hingga Obsesi

By , Kamis, 21 Maret 2013 | 16:00 WIB
Stalking: Dari Penasaran Hingga Obsesi (cewekbanget)

"Nah dalam konteks pergaulan ini walau beda tapi dorongannya sedikit banyak mirip dengan stalking itu sendiri. Rasa ingin menguasai dan ingin memiliki hal-hal ini yang menimbulkan perasaan cemburu berlebihan, atau sangat posesif tanpa disadari. Misalnya, kita putus dari pacar, lalu pacar kita terdengar punya gebetan baru. Kita berusaha keras mencari tahu siapa gebetan baru itu, apa yang dia lakukan, dan lain-lain. Kadang juga untuk memberikan kepuasan pribadi dalam diri kita sendiri bahwa kita lebih OK dari si gebetan baru tersebut," ucap mbak Priscillia Misero, S.Psi.

Hal yang paling sederhana, kita hanya ingin cari informasi soal orang tersebut. Entah itu soal kegiatan sehari-hari atau hobinya. Kalau sebatas itu, sih, enggak bahaya. Tapi kalau kita udah enggak tahu kapan berhenti, sudah mulai jadi obsesi dan sampai pada titik  kita 'harus' melakukan itu tanpa sadar, itu baru jadi masalah. 

"Efeknya enggak jarang membuat kita down. Kita jadi fokus pada hal itu saja. Padahal begitu banyak hal menarik yang bisa jadi perhatian kita, kan?" tambah mbak Priscillia lagi. Bener banget. Sekali-kali enggak masalah tapi jangan jadi obsesi ya!

(muti, foto: overtimeproduction.com)