Ngobrolin Seks Sama Ortu

By , Selasa, 19 Februari 2013 | 16:00 WIB
Ngobrolin Seks Sama Ortu (cewekbanget)

Kita memang dibesarkan dengan budaya yang menganggap seks itu sebagai sesuatu yang tabu sekaligus sakral. Saking tabu dan sakralnya kita jadi enggak bebas mendiskusikannya. Padahal, hal ini penting kita ketahui biar enggak salah langkah. Daripada cari jawaban sendiri dari film atau ngobrol enggak jelas sama teman, lebih baik tanya langsung sama orangtua kita. Sebelum mulai diskusi sama orangtua, contek dulu tips berikut ini.

 

Pastikan kita dan orangtua dalam keadaan santai dan enggak badmood. Kalau mereka lagi sibuk atau lelah, lebih baik ditunda dulu.  Pilih juga tempat yang nyaman dan sepi sehingga orangtua enggak malu ketika harus menjawab pertanyaan kita. Orangtua juga bisa gelagapan dan malu ketika ditanya sesuatu yang enggak biasa diobrolin.

 

Perhatikan intonasi bicara saat bertanya. Tunjukkan kalau kita memang ingin tahu atas nama ilmu pengetahuan dan kedewasaan. Bicara dengan tenang dan lembut. Enggak ada salahnya sebelum ngomong serius, beberapa hari sebelumnya kita ngobrolin sepintas dulu. Orangtua pun akan lebih siap menjawab pertanyaan, ketika kita benar-benar serius mau mendiskusikannya.

Gunakan kalimat yang jelas. Hindari kalimat seperti: 'Yah, yang kayak gitu, deh!'  Kesannya kita cuma penasaran dan enggak menunjukkan kalau kita sudah cukup dewasa untuk mendapat sex education. Gunakan kata yang formal dan ilmiah. Contek aja dari buku biologi yang membahas organ reproduksi atau dari artikel-artikel W edisi ini. Orangtua akan yakin kalau kita memang ingin tahu dari sudut pandang ilmu pengetahuan, bukan karena pengin coba mempraktekannya.

Sebagai pembuka, kita bisa bilang: 'Ma, tadi aku baca ini, tapi banyak bagian yang enggak ngerti. Mama bisa bantu jelasin lagi enggak?'  Film atau berita di koran pun bisa jadi contoh. Misalnya: 'Ma, aku habis nonton film Juno.  Kenapa, ya, cewek seumuran aku bisa hamil?'

Biar suasananya lebih santai, ajak kakak, adik, atau sahabat untuk ngobrol dengan orangtua. Bawa pasukan bisa jadi bukti kalau bukan hanya kita yang ingin tahu soal seks. Kita bisa sama-sama kompakan bilang: 'Kita, kan, udah remaja. Udah waktunya dapat sex education. Biar kita lebih bertanggung jawab sama diri sendiri. Mama kan belum tentu selalu menemani kita terus'. Jangan lupa untuk bikin daftar pertanyaan, biar pertanyaan kita dan kakak atau adik kita bisa saling melengkapi. Jadi enggak penasaran lagi, deh.

Kemungkinan terburuk yang kita dapatkan adalah orangtua tetap menolak membahas seputar seks dan organ reproduksi, walaupun udah kita rayu abis-abisan. Alasannya macam-macam, sih. Ada orangtua yang sangat konservatif, atau mereka juga sebenarnya enggak tahu banyak soal seks. Daripada salah memberi informasi pada kita, mereka memilih untuk diam. He-he-he. Tapiii, jangan berpikiran buruk soal mereka, ya  Kita masih bisa mencari narasumber terpercaya lainnya seperti tante, kakak sepupu, guru bimbingan konseling, atau guru biologi di sekolah. Selamat mencoba!

(muti, foto: femalefirst.co.uk)