Setiap orang pasti pernah mengalami stres, enggak terkecuali kita sebagai remaja. Apapun penyebabnya, stres enggak boleh dibiarkan. Yuk cari tahu bagaimana cara mengatasi stres biar enggak jadi depresi!
Di Sekolah
Biasanya jadi sumber stres utama. Penyebabnya bisa PR dan tugas yang segunung, jadwal ulangan padat, ditambah jadwal les dan ekskul yang bertabarakan.
Akali dengan, buat diri kita berada dalam situasi dan tempat yang nyaman saat mengerjakan tugas biar mood bagus, jadi lebih fokus. Daripada kesusahan dan bingung sendiri, ajak teman yang lebih mengerti untuk mengerjakan tugas bareng.
Dan, cukup ikut ekskul yang paling cocok dengan potensi kita. Juga cukup ikut les pelajaran yang paling enggak dimengerti. Terlalu banyak kegiatan justru bikin badan dan otak kita lelah, dan jadi enggak maksimal.
Di rumah
Biasanya karena tuntutan ortu untuk dapat nilai tinggi, ortu enggak mau paham keinginan kita, adik atau kakak bertingkah menyebalkan, ortu berantem terus.
Akali dengan, lakukan kegiatan yang kita suka. misalnya menggambar atau menari saat pikiran lagi mumet, sehingga perasaan jengkel dan kesal pun teralihkan pada kegiatan itu. Olahragalah. Saat tubuh bergerak, perasaan galau teralihkan, tekanan otot mengendur dan otot mengirimkan sinyal pada otak agar berpikir lebih rileks.
Dan, saat masalah yang dihadapi sudah nyesak banget, minta bantuan orang lain, ceritakan pada sahabat, saudara atau guru. Sehingga kita merasa punya teman berbagi dan mungkin mereka punya solusi buat kita.
Di pergaulan
Teman jadi sosok yang penting banget buat kita. Makanya saat bermasalah dengan mereka karena beda pendapat, kompetisi atau mereka mulai menjauh, perasaan stres dan kesepian akan melanda.
Akali dengan, lihat apakah sikap kita yang salah atau teman kita yang berubah. Minta pendapat teman lain atau keluarga agar lebih objektif. Enggak ada salahnya menerima kritikan dari teman kalau memang benar, tapi jangan jadi terpuruk karenya.
Menyendiri dulu supaya pikiran tenang. Kalau perlu menangislah sepuasnya agar hati lega. Dan, alihkan pikiran dengan membantu orang lain. Jadi kita akan merasa lebih berharga dan berguna buat orang lain. Perasaan stres pun akan digantikan oleh rasa syukur.
(aisha, foto: tappmd.com)