let's be a film maker

By , Kamis, 8 Maret 2012 | 16:00 WIB
let's be a film maker (cewekbanget)

Siapa yang enggak suka nonton film? Kayaknya enggak ada, deh! Nonton film, sih, sudah biasa. Tapi... kalau nonton film buatan kita sendiri? Itu baru namanya amazing. Yuk, kita bikin film!

Ini adalah hal yang paling penting. Iya dong, kalau enggak ada ceritanya, enggak bakalan bisa jadi sebuah film. Kita bisa mulai dengan film pendek dahulu. Buat atau cari cerita yang simpel dan pendek yang sesuai sama minat kita. Enggak perlu yang lebay seperti sakit kanker terus pacarnya meninggal, kok. He he he.

Membuat film emang enggak susah-susah banget, tapi tetap dibutuhkan kerja sama team yang solid. So, ajak teman-teman yang bisa diajak diskusi dan cakap dibidangnya. Misalnya, si A jago megang kamera, si B jago dandanin orang, si C pintar membuat cerita. Peran-peran yang paling penting memang kameramen, sutradara, dan editor.

Enggak perlu membayar Nicolas Saputra, kok, supaya film kita bisa berjalan. Cukup pilih teman-teman yang bagus aktingnya dan sesuai sama karakter tokoh untuk film kita. Lebih bagus lagi kalau pemain kita ini bisa mendandani dirinya sendiri. Semua gotong royong, gitu. he he he.

Sudah pasti kita mesti punya kamera untuk merekam film kita dong. Bisa menggunakan handycam, kamera digital yang bisa recording video, atau bahkan kalau memang punya, kamera profesional. Microphone sebenarnya penting banget, tapi kalau kita enggak punya dan enggak ada yang bisa dipinjam, kita cukup mengatur situasi supaya pas syuting berlangsung enggak berisik. Dan tentunya, para pemain mesti bersuara kencang, jadi bisa terdengar jelas dalam video nanti.

Saatnya bikin perencanaan syuting, nih. Setelah tentukan tanggal dan jamnya, lokasi juga harus ditentukan. Jangan lupa untuk survey dan minta izin bila perlu.

Setelah syuting selesai, tonton lagi semua video yang sudah kita punya. Termasuk yang salah-salah. Setelah itu, pilih adegan mana yang akan dimasukkan ke dalam film kita.

Buat transcript adegan-adegan yang sudah kita pilih. Misal, video yang mana, dari menit dan detik keberapa, bahkan sampai ke dialognya sampai ke menit dan detik berapa. Kelihatannya memang bikin malas, tapi ini penting loh. Supaya film kita durasinya pas dan enggak patah-patah ceritanya.

Setelah bikin transcript, mengedit pun jadi lebih mudah, karena kita sudah tau yang mana yang akan kita masukkan dan dari mana sampai mana. Tinggal dipotong dan ditempelkan deh menjadi satu film yang utuh.

Tulis semua nama, dari kru, pemain, sampai tempat dan lagu yang kita gunakan. Ini penting banget sebagai hak cipta dan hak orang-orang yang terlibat dalam pembuatan film ini.

Filmnya sudah jadi, saatnya kita pasarkan. Unggah film kita ke youtube atau vimeo lalu sebarkan melalui facebook, twitter, dan blog kita. Jangan lupa ajak teman-teman untuk nonton dan komentar. Kalau perlu kita bisa ikut sertakan dalam kompetisi film yang berlangsung.

Bikin film memang sedikit rumit bagi pemula, tapi serunya enggak tertandingi, deh. Pengalaman yang kita dapat enggak terbayar dengan uang. Dan yang pasti, bikin kita ketagihan! he he he. Selamat mencoba, gals.