hati-hati PDKT

By , Rabu, 28 Desember 2011 | 16:00 WIB
hati-hati PDKT (cewekbanget)

Cari momen yang tepat untuk ngobrol bareng sahabat, misalnya ketika dia lagi main ke rumah. Apapun tanggapan dia, setidaknya sahabat tahu bagaimana perasaan kita langsung dari mulut kita sendiri, bukan dari orang lain. Dengan begitu, sahabat juga jadi lebih dihargai.

Statusnya sebagai mantan pacar dari sahabat membuat kita terus dikejar perasaan bersalah. Sikap kita pun jadi serba salah ketika bersama sahabat. Jujur atau pura-pura enggak ada apa-apa ya?

Coba deh jujur dulu dengan perasaan kita. Apapun yang kita rasakan kepada mantannya, lebih baik ceritakan langsung kepada sahabat. Bersikap menjauh atau pura-pura enggak tahu justru bikin sahabat berpikiran negatif. Dengan cerita langsung dari hati ke hati,  at least, sahabat tahu bagaimana perasaan kita. Yang terpenting, jangan sampai deh persahabatan  harus dikorbankan hanya demi seorang cowok.

Ups, CLBK nih! Sebelum kita kembali ke cerita lalu, ngg, coba mikir-mikir lagi deh dengan perasaan kita. Memangnya kita mau sakit hati kedua kali?

: Biasanya keinginan untuk balik sama mantan didorong dari rasa ketergantungan. Kita enggak biasa hidup tanpa dia. Sebelum terus terbuai dengan perasaan, coba deh kita evaluasi lagi penyebab utama putusnya hubungan. Kalau memang dia pantas untuk menerima cinta kita, enggak ada salahnya kita kembali. Tapiii, kalau sebenarnya selama berpacaran, hubungan selalu dipenuhi air mata. Ngg, kayaknya kita perlu mikir dua kali deh.

anggi