Ini Pendapat Remaja Cowok Indonesia Tentang Seks Dalam Pacaran

By Aisha Ria Ginanti, Senin, 15 Januari 2018 | 15:00 WIB
foto: freepik.com (Aisha Ria Ginanti)

Enggak bisa dipungkiri kalau cowok emang lebih sering memikirkan seks dibanding cewek, tapi enggak semua merasa harus untuk memprakiekkannya kok. Kadang, ini ditentukan juga dari bagaimana si cewek bersikap.

Cewekbanget.id melakukan percakapan di bawah ini dengan empat orang cowok SMA berusia 16-17 tahun seputar pengalaman dan pendapat mereka tentang seks dalam pacaran.

Untuk kenyamanan responden, nama mereka sengaja disamarkan. Ini dia pendapat remaja cowok Indonesia tentang seks dalam pacaran.

BS: Ya enggak bisa dipungkiri, sih, ya. Yang namanya cowok tuh rasa penasarannya memang lebih besar.

U: Enggak mikirin hal itu, sih, kalau lagi rame, tapi kalau lagi sepi kadang daydreaming, deh tuh.

BA: Enggak selalu, sih. Tapi emang gue pernah baca gitu. Katanya cowok emang mikir tentang hal itu jauh lebih banyak dibandingkan cewek dalam sehari. Ya intensitasnya memang banyak sih, sering malah. He-he-he....

RA: Bener, tapi enggak tiap waktu juga, sih.

BS: Kalau ada kesempatan, sih. Ha-ha-ha.... Habis kadang ceweknya mancing duluan. Kayak sebenarnya waktu chat dia sering kode-kode kalau di rumahnya kosong. Ya kalau memang ada kesempatan, namanya juga cowok. 

U: Enggak juga, sih, tapi ada rasa penasaran buat ngerasain sensasinya. Enggak wajib, cuma kayak sebatas penasaran.

BA: Kalau punya pacar terus ada waktu berduaan? Bukan masalah harus atau enggaknya untuk mencoba sih, soalnya biasanya kalau melakukan itu kan masalah kesempatan.

RA: Setelah memikirkan hal itu rasanya memang ingin melakukannya, sih. Karena penasaran. Tapi enggak mesti.

BS: Kalau aku sih harus melihat cewek yang seperti apa dulu. Jujur aku punya cewek. Tapi cewek aku baik-baik banget. Aku jadi enggak tega buat melakukan apa-apa sama dia.

Tapi aku punya teman cewek yang agak bandel gitu. Awalnya dia cuma ngajak aku main ke rumah karena mau nonton bareng. Pas di sana, kita jadi kebawa suasana dan melakukan itu.

Ceweknya awalnya enggak mau, sih. Cuma aku bujuk-bujuk akhirnya dia ikut kebawa suasana juga. Balik ke ceweknya, sih.

U: Hawa nafsu cowoknya udah overload, sih, aku rasa. Kalau aku bisa menahannya karena jatuhnya kasihan sama ceweknya. Mungkin kalau yang lain dilampiaskannya biasanya ke pacar.

Kalau tanya kenapa, mungkin karena sudah ada rasa nyaman. Kalau begitu kan jadi timbul keyakinan kalau ceweknya mau.

BA: Aku pertama pasti ajak ke pacar aku sendiri, sih. Beberapa kali aku bahkan sempat mengancam putus gitu kalau dia enggak mau. Tapi aku pernah nyesel sendiri dengan sikap aku yang seperti itu.

Aku pernah pacaran sama model gitu. Aku pikir dia akan mau melakukan itu kalau aku ancam untuk putus. Tapi ternyata dia enggak mau dan akhirnya kita putus. Aku jadi nyesel, ternyata pacaran enggak melulu tentang mesra-mesraan gitu.

RA: Aku belum pernah, sih, melakukan hal itu. Tapi mungkin aku rasa biar keinginan cowoknya terpenuhi aja, sih. Atau mungkin ingin tahu juga buat yang belum pernah.

Kalau aku lebih banyak menyibukkan diri aja dalam kegiatan-kegiatan biar enggak terlalu sering memikirkan tentang seks.

BS: Penting dalam hubungan pacarannya? Relatif, sih. Kadang kan ada yang mikir bisa bikin hubungan lebih erat.

U: Big no! Emang yakin akan sampe nikah pacarannya? Kasian ceweknya juga kan. Kalau disuruh tanggung jawab kan ribet juga kitanya.

BA: Ya, gimana ya?  Jatuhnya kan butuh.

RA: Menurut aku sih penting buat bikin langgeng hubungan. Aku pernah sih pacaran tapi aku enggak berani kayak gitu. Suka inget dosa, jadi enggak jadi kayak gitu.