5 Kebiasaan Buruk Men-charge Smartphone yang Harus Kita Hentikan!

By Aisha Ria Ginanti, Rabu, 14 Juni 2017 | 03:45 WIB
5 Kebiasaan Buruk Men-charge Smartphone yang Harus Kita Hentikan! (Aisha Ria Ginanti)

Smartphone memiliki segudang "kepintaran" dibanding dengan ponsel dasar (feature phone) yang biasa hanya digunakan untuk menelepon dan SMS.

Berkat kepintaran tersebut, smartphone lebih rakus memakan daya dari baterai. Ponsel pintar paling banter hanya bertahan satu hari dan harus di-charge kembali.

Berbeda dengan ponsel dasar yang cukup di-charge seminggu sekali.

Karena intensitas pemakaian dan sering di-charge membuat baterai smartphone bekerja lebih keras. Untuk itu, pengguna harus tepat dalam merawat baterainya agar lebih tahan lama.

Ini dia 5 kebiasaan buruk dalam men-charge smartphone yang harus kita hentikan!

 

Perangkat baterai portabel (powerbank) sering kali menjadi penyelamat saat baterai smartphone "sekarat".

Namun, banyak pengguna yang sering kali mengisi daya lewat powerbank meski enggak sedang darurat dan sebenarnya memungkinkan menggunakan perangkat charger.

Hentikan kebiasaan nge-charge smartphone seperti itu.

Keseringan menggunakan powerbank bisa membuat daya tahan baterai smartphone berkurang.

Enggak seperti charger via listrik, powerbank tidak sepenuhnya mengalirkan daya yang stabil dan sesuai spesifikasi smartphone.

Ditambah lagi dengan banyak beredarnya powerbank dengan kualitas rendah.

Seperti powerbank, arus listrik dari komputer enggak dirancang untuk mengisi daya smartphone sesuai standar.

Jadi mulai sekarang, hanya gunakan powerbank dan komputer jika benar-benar dalam keadaan darurat.

Perangkat charger smartphone dan tablet Android memiliki bentuk yang seragam sehingga sering dipakai bergantian untuk semua perangkat.

Padahal, tiap perangkat memiliki charger dengan spesifikasi khusus yang disesuaikan dengan jenis perangkat dan kapasitas baterainya.

Charger perangkat tablet biasanya memiliki ukuran ampere yang lebih besar.

Charger yang enggak sesuai spesifikasi secara perlahan akan mengurangi kinerja baterai smartphone.

Jadi, mulai sekarang jangan pakai charger tablet untuk mengisi baterai ponsel. Gunakan charger orisinal atau yang sesuai spesifikasi standar ponsel kita.

Membiarkan baterai benar-benar kosong lebih enggak baik lagi. Jika sering seperti ini, maka ketahanan baterai akan perlahan menurun.

Alasannya, jika baterai benar-benar dalam keadaan kosong, sel baterai akan "tidur".

Jika tak cepat-cepat "dibangunkan", kemungkinan terburuknya sel tersebut bakal kehilangan kemampuan untuk menyerap daya dari alat pengisian.

Pengisian daya terbaik, berdasarkan sejumlah riset, saat baterai berada di bawah angka 40 persen, pada kisaran 15 sampai 35 persen.

Kondisi ekstrim berbahaya bagi kesehatan baterai smartphone.

Men-charge terus smartphone yang sudah penuh dalam waktu lama tidaklah baik.

Yang sering dilakukan adalah men-charge ponsel semalaman.

Smartphone terkini memang sudah dilengkapi dengan fitur overharge protection yang menjaga baterai berhenti diisi saat penuh. Namun, beberapa riset menyebutkan baterai bisa terjaga kualitasnya jika diisi tidak sampai penuh 100 persen, cukup sampai 80-90 persen.

Jadi, enggak ada salahnya untuk menghentikan kebiasaan nge-charge semalaman agar usia baterai bisa lebih panjang.

Sumber: KompasTekno via hai-online.com