Sampai sekarang, pasangan ganda putra ini dinilai sebagai pasangan ganda tersukses. Bahkan, badan Olimpiade juga mengakui kehebatan mereka di sepanjang dekade 1990-an. Ricky/Rexy meneruskan tradisi emas ketika meraih Medali Emas di Olimpiade Atlanta 1996.
Sepanjang kariernya, ada sekitar 30 gelar juara yang berhasil mereka bukukan, di antaranya Olimpiade, Juara Dunia, Juara All England, Asian Games dan berbagai Super Series.
Setelah Ricky/Rexy, pasangan ganda putra lainnya yang berhasil meraih medali emas Olimpiade adalah Chandra Wijaya dan Tony Gunawan di tahun 2000. Banyak kejuaraan yang berhasil mereka menangkan, seperti Asian Games, tergabung dalam tim Piala Thomas, Super Series, dan All England.
Tradisi medali emas dilanjutkan oleh Taufik Hidayat di tahun 2004. Nama Taufik enggak hanya dikenal di Indonesia, tapi di dunia karena prestasinya. Selain memenangkan medali emas di Olimpiade 2004, Taufik menjadi juara dunia di tahun 2005 sehingga dia jadi pemain tunggal putra pertama yang memenangkan dua kejuaraan dunia berturut-turut selama dua tahun.
Selain itu, Taufik juga jadi juara Asian Games 2002 dan 2006. Oh ya, Taufik sempat mencatatkan rekor sebagai pemain tunggal putra dengan pukulan smash tercepat, yaitu 305 km/jam yang dibukukannya saat mengikuti Kejuaraan Dunia 2006, dan pukulan backhand tercepat, 206 km/jam. Setelah pensiun, Taufik enggak jauh-jauh dari dunia bulu tangkis. Dia pun membangun pusat pelatihan bulu tangkis, Taufik Hidayat Arena.
Sempat tenggelam di ganda putra, akhirnya Indonesia kembali memiliki harapan lewat pasangan Markis Kido dan Hendra Setiawan. Mereka berhasil meraih medali emas di Olimpiade 2008. Pasangan ini sempat menempati ranking pertama dunia di tahun 2007.
Saat ini, Hendra Setiawan dan Markis Kido enggak lagi berpasangan setelah bersama selama 13 tahun. Di Olimpiade 2016, Hendra kembali tampil, dan berpasangan dengan Mohammad Ahsan.