12 Tipe Teman yang Enggak Baik Untuk Hidup Kita

By Uswatun Khasanah, Sabtu, 31 Maret 2018 | 14:15 WIB
Nayeon ‘Twice’ Dijuluki Sebagai ‘The Nation Best Friend’. Inilah 12 Idol yang Diketahui Bersahabat Dengannya (Uswatun Khasanah)

Enggak perlu memberikan toleransi sama siapapun yang menyakiti kita, baik secara verbal, fisik, atau cara apa pun.

Meskipun kadang sulit untuk membedakan mana hal yang termasuk menyakiti, tapi kalau mereka bersikap jahat dan mengancam saat berkomentar, itu berarti kita telah disakiti secara verbal, atau lisan.

Apalagi kalau kita dilecehkan dengan kedok bercandaan atau komentar yang enggak pantas, lebih baik kita jauhi mereka. Kita boleh melaporkan hal tersebut kepada pihak guru bimbingan pelajar (BP) kalau mereka enggak berhenti mengganggu kita.

Ha hal yang dilakukan sama orang yang bermuka dua itu adalah kebalikan dari hal yang biasa dilakukan oleh seorang teman.

Mereka bisa menyebarkan gosip enggak benar tentang kita, bisa saja kelemahan kita yang kita ceritakan sama dia, disebarkan lagi kepada orang lain tanpa sepengetahuan dan seijin kita.

Orang seperti ini biasanya sulit untuk berkata jujur, jadi kalau memang masih tetap ingin jadi temannya lebih baik bicarakan baik baik secara langsung tentang hal yang enggak kita suka.

Kalau memang dia enggak peduli dan enggak berubah, boleh banget kita mulai enggak menerima ajakan ajakannya lagi, lebih tepatnya berhenti bergaul sama dia.

Menjadi orang yang suka mengontrol adalah bagian dari kepribadian mereka, yang berarti susah diubah dalam waktu yang sebentar.

Mungkin mereka akan mengatur semua yang kita lakukan sebagai teman dan memberi pendapat tentang semua hal yang kita lakukan atau yang akan kita lakukan tanpa diminta.

Mereka yang suka mengontrol membuat kita enggak nyaman dan bossy atau berkelakuan seperti seorang atasan saat kita mau menentukan sesuatu.

Kalau ingin mempertahankan pertemanan sama dia, kita mesti memberitaunya kalau kita benar benar enggak suka dikontrol dan diatur.

Namun, kepribadian merupakan sesuatu yang sulit diubah, dan jika sudah bertambah parah, mungkin bisa sampai membuat pertemanan kita dengan dia jadi enggak bisa dipertahankan lagi.

Menurut Yager, sikap merendahkan sesuatu adalah sikap yang bisa menular. Tipe orang seperti ini, mudah sedih dan enggak semangat, mereka lebih mudah memikirkan bagian negatif dari suatu hal yang membuat mereka menjadi enggak percaya diri.

Bukan tugas kita untuk menjadi ahli terapi, tapi kepribadian ini enggak bisa diubah tanpa bantuan para profesional.

Kalau dia sebenarnya adalah orang baik dan kita bisa enggak terpengaruh, tetap semangat dan positif meskipun selalu bermain sama dia, enggak masalah untuk tetap akrab.

Namun, kalau kita justru terbawa menjadi enggak semangat dan selalu sedih, lebih baik sudahi saja pertemanan tersebut girls, jangan berteman hanya karena kita merasa kasihan terhadap seseorang.

(sumber: yourtango)