Setidaknya Kita Harus Merasakan Patah Hati Sekali Seumur Hidup. Soalnya Membawa Efek Baik Buat Kita

By Ifnur Hikmah, Selasa, 20 Maret 2018 | 03:00 WIB
Foto: fyeahsonnaeun.tumblr.com (Ifnur Hikmah)

Saat patah hati, ketika kita mengunci diri di kamar dalam waktu lama, mengabaikan dunia luar, dan pada akhirnya kita jadi memberanikan diri untuk keluar dari masa-masa berat ini. Inilah saat kita menyadari kekuatan yang kita miliki yang selama ini mungkin enggak kita sadari.

“Setelah putus, aku jadi lebih sering sendiri. Enggak tahu kenapa, rasanya nyaman aja sendiri. Aku sering jalan sendiri, nongkrong di kafe sendiri, pergi nonton sendiri, ke mana-mana sendiri. Lama-lama rasanya nyaman, mungkin karena ini selalu bareng kali, ya. Saat itu aku sadar sih kalau ternyata aku bisa mandiri. Aku enggak perlu diantar jemput ke kampus lagi.” (Maria, 19 tahun, Jakarta).

Hal lainnya adalah, kita jadi lebih menghargai diri kita. Ketika sedih, kita sering bertanya, ‘apa ya yang bisa bikin aku bahagia?’ sehingga kita jadi mencari hal yang bisa memicu datangnya rasa bahagia itu. Saatnya kita melihat isi bucketlist dan berusaha mewujudkannya. Tanpa disadari kita jadi lebih menghargai diri kita, karena kita memusatkan perhatian pada diri sendiri dan jadi tahu apa yang sebenarnya diri kita inginkan.

“Setelah putus, aku pernah nekad pergi liburan sendirian ke Yogya. Katanya sih lebih baik mencari suasana baru yang bisa bikin kita lupa sama mantan. Kalau enggak karena putus, mungkin aku enggak bakal pernah berani pergi liburan sendirian.” (Amanda, 19 tahun, Bogor).

Patah hati memang menyakitkan. Tapi setidaknya sekali dalam seumur hidup, kita harus merasakan patah hati karena dengan begitu, kita jadi lebih mengenal diri kita.