Kang Chul, di drama Korea W, pernah memberikan sebuah buku kepada Oh Yeon Joo. Buku itu berisi hal-hal romantis yang sering dilakukan oleh pasangan.
Kang Chul berpesan agar Oh Yeon Joo menandai bagian mana yang ingin dia lakukan bersama. Oh Yeon Joo menandai beberapa halaman, seperti dimasakin sama cowok, belanja bareng, dibacain cerita sebelum tidur, juga diikatkan rambut.
Hal-hal sederhana tapi romantis banget. Dijamin bikin hati kita meleleh ketika melihatnya.
Saya enggak sengaja menemukan buku yang diberikan Kang Chul kepada Oh Yeon Joo di toko buku. Buku berjudul Love Is… karangan Puuung ini berisi hal-hal sederhana yang dilakukan cewek dan cowok yang sedang pacaran, tapi ketika dilihat-lihat, sumpah itu romantis banget.
Apa yang digambarkan Puuung di bukunya ini sering banget kita temui di drama Korea.
Ini contoh ilustrasi Puuung yang juga sering muncul di drama Korea.
Sebagai seorang hopeless romantic, saya mengakui kalau alasan saya suka menonton drama Korea adalah karena adegannya yang kelewat manis ini. Adegannya sederhana banget memang, tapi efeknya luar biasa banget.
Kalau dijabarkan, beberapa adegan super manis yang sering ada di drama Korea di antaranya cewek lagi bengong trus tiba-tiba cowoknya datang dan memberikan back hug, lagi capek lalu ditawarkan untuk piggy back, lagi sakit perut tengah malam, tiba-tiba pacar datang bawain bubur biar sakit perutnya hilang, lagi kedinginan trus pacar menggenggam tangan kita dan memasukkannya ke dalam saku coat yang dikenakannya, dibantu memasang tali sepatu dan yang paling umum, memakai couple shirt.
“Aku suka drama Korea karena adegan manisnya itu. Jadi mikir, kalau dilakuin asyik kali, ya.
Aku belum punya pacar, tapi kalau nanti punya pacar, aku pengin banget pergi ke taman bermain dan main seharian di sana, trus main game yang hadiahnya boneka gede gitu, trus dia bantu aku bawain boneka itu, he-he.” (Rara, 16 tahun, Jakarta).
Drama Korea ini memang manis banget, tapi sayangnya enggak semua adegan itu bisa terwujud di kehidupan nyata.
“Aku pernah beliin kado couple t-shirt gitu buat pacarku, kayak yang dipunya Yeon Joo dan Kang Chul. Tapi, pas aku kasih ke pacarku, dia enggak mau make, soalnya warnanya Pink dan ada nama kita.
Dia risih katanya. Trus, aku juga pernah nanya kok dia enggak bisa seromantis di drama Korea. Pas dia nonton, dia langsung menolak buat ikutan kayak yang di drama itu. Enggak dia banget, katanya.” (Dian, 20 tahun, Jakarta).
Apa yang kita lihat di drama Korea bisa mempengaruhi kita dalam membentuk persepsi sendiri akan arti kata romantis.
Karena keseringan menonton, bagi kita romantis adalah back hug, piggy back, tiba-tiba dijemput pacar sambil dibawain sandal jepit biar sepatu kita enggak basah karena lagi hujan, pacar ngasih kejutan dengan bawain boneka Teddy Bear super gede, dan hal romantis lainnya.
Namun, romantis bukan sekadar hal itu. Kita dan pacar bisa menciptakan hal romantis versi kita sendiri. Di Korea, hal seperti itu memang romantis. Tapi bagi kita, kirim-kiriman chat lucu atau ditemani belajar bareng saat mau ujian itu juga bisa romantis.
Faktor perbedaan budaya juga bisa jadi faktor kenapa cowok-cowok Indonesia enggak bisa seromantis Goblin atau Yoo Si Jin. Di sana, cowok yang ekspresif meluapkan perasaan itu sudah biasa, tapi di Indonesia hal seperti ini masih jarang.
Selain itu, tempat-tempat romantis di Korea dan Indonesia juga berbeda. Taman bermain seru dengan hadiah boneka Teddy Bear super gede jarang ada di Indonesia, misalnya.
Meski drama Korea itu romantis banget, kita bisa kok merasakan hal romantis versi kita sendiri. Yang penting sih bukan tempat atau hal apa yang kita lakukan, melainkan lebih kepada masalah hati dan dengan siapa kita berada.
Intinya, sih, diperhatikan, dan bentuk perhatian ini bisa bermacam-macam. Dibawain bekal sarapan bubur ayam sama pacar itu romantis, kan?