Penampilan fisik yang ‘sempurna’ bisa dibilang jadi segala-galanya di Korea, sehingga sangat menentukan kesuksesan dalam hidup.
Jadi kalau ada warga Korea yang enggak memenuhi standar cantik atau cakep mereka, bersiaplah mengalami body shaming atau diskriminasi.
Orang Korea umumnya enggak ragu bilang seseorang jelek, gemuk, atau celaan fisik lainnya di depan umum, apalagi kalau mereka seleb, karena itu dianggap wajar.
Body shaming bisa kita lihat sering terjadi di variety show, serial drama atau kalau kita membaca komentar para netizen Korea tentang berita-berita seleb.
Seperti di situs kita akan melihat banyak komen yang sangat menghina fisik seseorang.
Bahkan seleb yang mungkin kita anggap sudah cakep atau cantik dengan tubuh ideal pun, enggak luput dari body shaming. Pasti ada saja bagian fisik mereka yang menjadi kelemahan dan target celaan bagi para netizen.
Contohnya, Taeyang ‘BIGBANG’ yang sering dicela karena kurang tinggi, atau Suzy dan Sulli yang pernah di-bully netizen karena berat badannya sempat naik atau CL yang selalu dibilang jelek karena wajahnya bertipe ras Mongolian (mata sipit, kelopak mata tunggal), cuping hidung agak lebar.
Ironisnya, kalau ada seleb yang melakukan operasi plastik, mereka akan tetap dicela.
Korea juga sangat terobsesi dengan tubuh kurus. Gemuk seperti jadi tindakan kriminal. Orang yang bertubuh gemuk cenderung di-bully, termasuk dalam pekerjaan.
Contohnya saja, L
“Ini salah”, “Uggh, aku merasa seperti ingin muntah. Ini menjijikkan” komentar para netizen.
Untungnya, Guk Joo tetap bangga juga mencintai dirinya sendiri. “Aku sekarang merasa bahagia. Kamu melihat berat di tubuhku? Ini adalah kebahagiaan,” tegas Guk Joo.
Coba simak video yang dibuat oleh seorang vlogger YouTube yang rajin membahas hal-hal tentang Korea ini.
Di channel Hallyuback ini, dia membahas tentang bagaimana sempitnya pandangan orang Korea tentang wajah yang cantik dan tubuh yang ideal, juga tuntutan yang tinggi untuk memenuhi standar wajah cantik dan tubuh ideal ala mereka.
Dan tentunya, diskriminasi atau body shaming yang dialami orang-orang yang enggak masuk kategori 'ideal' tersebut.
“Aku rasa Korea Selatan memiliki definisi yang sangat ketat dan sempit soal kecantikan, karena kami masyarakat dengan etnis yang homogen, sehingga semua orang tampak sama,” papar Joo Kwon, pendiri JK Plastic Surgery Center di Korea.
Selain itu, Minji seorang blogger yang tinggal di Korea, dalam tulisannya yang berjudul Challenging Korea’s Body Image Paradigm di website thegrandnarative.com juga bercerita kalau saat kita tinggal di Korea, kita akan selalu menerima komentar tentang berat badan.
“Kamu gemukan!” atau “Kamu kurusan!” jadi sapaan umum saat bertemu seseorang. Diet adalah topik yang selalu dibahas dalam pembicaraan sehari-hari.
“Berbagai iklan selalu mempromosikan kecantikan yang enggak realistis untuk cewek dan cowok. Bahkan kalau kamu enggak terlihat seperti mereka, kamu akan didiskriminasi atau dicap sebagai seseorang yang harus menjalani operasi plastik. Mencintai diri sendiri itu dilarang, kecuali jika kamu punya tubuh seperti boneka Barbie. Banyak pesan dan suara dari luar atau pun dalam diri kita yang membuat kita menjadi enggak pede dengan penampilan fisik kita. Permak tubuh adalah hal yang biasa,” tulis Minji.
Masyarakat Korea cenderung punya standar yang sangat tinggi dan spesifik soal kecantikan, baik bentuk tubuh atau pun wajah.
Kulit: harus putih dan halus seperti porselen, juga harus lembap dan terlihat bersinar.
Wajah: bentuk rahang harus V-line (segi tiga), tulang hidung harus cukup tinggi tapi cuping harus lancip enggak boleh besar. Mata harus bundar dan punya dua kelopak mata, alis lurus dan kening yang agak menonjol.
Tubuh: berbentuk S-line (punya lekuk), kurus dan pinggang kecil tapi bokong dan payudara harus berisi (tapi enggak boleh terlalu besar) lalu kaki harus langsing dan panjang.
Standar kecantikan seperti itu memang agak enggak realistis. Walaupun memang seleb di Korea rata-rata seperti itu, tapi tentu saja itu pun butuh banyak pengorbanan seperti diet super ketat dan sebagian besar melakukan operasi plastik.
Saat ini 1 dari 5 atau sepertiga cewek di Seoul melakukan operasi plastik dan ada 650 ribu orang dari berbagai negara datang ke Seoul setiap tahunnya untuk melakukan operasi plastik agar memenuhi standar kecantikan ala Korea.
Seiring dengan terus menyebarnya hallyu wave, persepsi cantik dan tubuh ideal ala Korea ini juga terus menyebar, khususnya bagi para fans Kpop dan drama Korea.
Alhasil banyak fans Kpop yang ingin membentuk dirinya jadi mirip mereka alias memenuhi standar cantik Korea. Tutorial make-up “How to look like Kpop idol/Korean girl” pun makin hits dan banyak diikuti.
Bahkan enggak sedikit yang pergi ke Korea untuk melakukan operasi plastik agar mirip idolanya.
Sebenarnya boleh saja, kok, kalau kita ingin bisa cantik seperti seleb idola dan mencoba mengikuti trik mereka untuk tampil cantik.
Tapi, jangan sampai kita jadi enggak menerima dan mencintai diri kita sendiri dan memaksakan diri untuk bisa jadi mereka. Ingat, ras, cuaca dan iklim tempat kita tinggal pun beda dengan mereka, jadi sesuaikanlah dengan kondisi kita.
Jangankan kita, CL yang merupakan salah satu seleb cewek Korea yang sering terkena diskriminasi atau body shaming karena wajahnya yang dinilai terlalu 'Korea', yaitu mono eyelid, batang hidung pendek, cuping hidung lebar dan lainnya, pun berhasil bertahan dan membuktikan bahwa jadi diri sendiri dan jadi beda itu bukanlah sesuatu yang salah. Malah hal itu memberi diri kita identitas lebih yang berbeda dan unik.
"Mungkin orang-orang di sini enggak paham, tapi orang-orang di Korea melakukannya. Kamu tahu bagaimana orang Korea sangat 'ganas' (soal penampilan) dan orang dari berbagai belahan dunia akan berpikir bahwa menjadi beda itu adalah sesuatu yang salah.
Aku enggak paham, kita semua itu unik. Aku cinta menjadi diri sendiri dan cinta sama orang-orang yang menjadi dirinya sendiri, dan aku adalah tipe orang yang 'Aku sih gimana aku aja'," jelas Cl.
Tapi CL mengakui dia pun sempat mearsa insecure karena sering diserang soal fisiknya ini. Hal ini juga yang menginspirasi CL dan produsernya di YG Entertainment, Teddy Park, untuk membuat lagu berjudul 'Ugly'.
"Kau tahu, mungkin bagi orang-orang itu aku memang jelek. Jadi kami (CL dan Teddy) membicarakan hal ini lalu menulis lagu itu (Ugly)," jelas CL.
Meski begitu CL tetap enggak mau melakukan operasi plastik dan menghargai wajah alaminya. Walau pun sempat disuruh melakukan operasi plastik oleh agensinya YG Entertainment.
"Aku membela diriku dan bilang 'Aku enggak akan melakukannya. Seperti yang aku bilang, aku cinta CL tapi aku masih ingin jadi Chaerin (nama aslinya).
Dan jika aku merasa aku harus mengubahnya (bentuk wajah) aku akan melakukannya. Tapi aku suka penampilan naturalku. Aku bilang enggak, dan aku enggak berencana untuk melakukannya (operasi plastik)," jelas CL.
Kulit kita mungkin akan sulit untuk bisa jadi putih bagai porselen seperti bintang Korea. Begitu pula dengan bentuk tubuh, yang dari struktur tulang pun mungkin sudah berbeda sehingga diet ketat pun enggak akan bisa mengubah bentuk tubuh kita jadi seperti para member SNSD, misalnya.
Jadi, belajar menerima tubuh kita, perbaiki sebisanya tanpa mengubah kodratnya dan cintai tubuh kita apa adanya. “Kamu harus jadi diri kamu sendiri dan mencintai dirimu apa adanya untuk bisa menjadi cantik,” kata CL.