Salah satu hal yang paling seru saat masa-masa sekolah adalah bertemu dengan teman-teman yang menyenangkan. Suasana belajar yang tadinya membosankan jadi enggak bikin bete karena banyak teman yang bisa kita andalkan.
Enggak hanya itu, di luar sekolah, kita juga jadi punya teman untuk jalan, nonton, atau makan bareng. Pokoknya menyenangkan, deh!
Sampai ketika kita punya satu orang teman yang nempel melulu sama kita. Awalnya dia bilang kita adalah teman terbaiknya, dia pengin selalu berada di dekat kita dan kita senang mendengarnya.
Tapi lama-lama, dia jadi bergantung banget sama kita. Enggak mau ke kantin kalau belum bareng kita, enggak mau belajar buat ujian kalau enggak belajar bareng kita, selalu rutin hubungin kita hanya untuk curhat masalah dia.
Sebenarnya sih seru punya teman dekat dan akrab, tapi kalau terlalu bergantung jadinya ya risih juga.
Belum lagi, dia selalu pengin tahu urusan kita, padahal enggak semua hal akan kita ceritakan ke dia. Enggak hanya itu, dia jadi protektif banget dan mulai membatasi kita untuk bergaul dengan teman-teman lainnya. Duh, harus gimana cara menghadapinya?
“Aku punya teman sekolah, dia beda kelas denganku tapi kalau jam istirahat dia pasti menghampiriku dan bilang kalau di kelasnya enggak punya teman. Aku tahu dia enggak cocok dengan teman-teman sekelasnya makanya dia jadi menjauh. Tapi karena itu dia jadi bergantung sama aku, seperti jajan dan belajar maunya bareng aku. Aku jadi enggak nyaman apalagi dia orangnya keras kepala.” (Vika, 17 tahun)
“Aku punya teman sekelas, dari kelas 1 sampai 3 kita selalu sekelas dan bikin kita jadi dekat banget. Kita memang saling terbuka satu sama lain, tapi sayangnya, itu yang bikin dia selalu pengin tahu urusanku. Padahal enggak semuanya hal aku harus ceritain ke dia. Belum lagi dia selalu bergantung dan maunya apa-apa sama aku, enggak mandiri banget deh. Aku sayang kok sama dia tapi akhirnya jadi risih juga.” (Amel, 17 tahun)
Cara Menghadapinya
Teman yang clingy atau needy memang menyebalkan, tapi kita bisa tahu alasan di baliknya, seperti apakah dia punya teman lain selain kita? Apakah dia termasuk orang yang sulit bergaul di lingkungannya? Atau apakah hanya kita orang yang dia percaya?
Teman yang needy tersebut juga ada yang bersifat sementara. Misalkan, dia bergantung banget sama kita kalau lagi stress atau galau. Kalau lagi sedih pasti dia larinya curhat ke kita.
Sedangkan ada juga teman yang needy dalam segala situasi, nah kita harus tahu membedakannya.
Kalau menurut psikolog Roslina Verauli, M.Psi, cara menghadapi teman yang terlalu bergantung sama kita adalah memulai mengurangi intensitas kedekatan kita dan dia dengan mulai melibatkan teman lain.
BIsa saja dengan begitu, pikiran teman kita akan lebih terbuka dan dia bisa menambah pergaulan dengan orang lain.
Selain itu, jujur adalah kata yang tepat untuk menghadapi teman yang needy dan clingy. Kalau kita sudah dekat dengan dia, pasti kita tahu apa yang jadi sifatnya.
Nah, kita boleh banget jujur bilang ke dia ketika kita lagi pengin sendiri atau sedang ingin bersama teman lainnya. Namun, sebagai teman dia juga punya hak untuk diberitahu kapan kita akan available lagi untuknya.
Keterbukaan ini akan memudahkan hubungan kita dan teman tanpa harus ada yang merasa terbebani.