Perasaan kepada seseorang itu terkadang berada pada garis samar-samar, antara masih sayang atau sudah enggak sayang. Terutama perasaan kepada mantan, seorang yang pernah kita sayang banget.
Putus sudah dalam waktu yang lama tapi kita masih bingung menempatkan perasaan sendiri, apakah kita masih menyimpan perasaan sama dia. Terlebih katanya, enggak ada putus yang baik-baik, kalau masih baik ya enggak putus.
Lalu, ketika kita tahu mantan belum move on meski sudah lama putus dengan kita. Terkadang dia masih sering menghubungi kita dan mengajak balikan, membuat kita berpikir bahwa dia akan terus menunggu.
Di dalam hati pengin balikan sama dia, tapi kita takut seperti mengulang kesalahan yang sama. Tapi sebenarnya kita takut kalau dia akan punya pacar baru, ditambah lagi kita pun belum berniat untuk punya pacar baru. Jadinya semakin serba salah. Lebih baik balikan atau enggak?
Banyak film ataupun drama yang kita tonton, bahwa dua orang yang masih saling sayang tapi memilih putus itu ujung-ujungnya bisa jadian lagi.
Namun buat kita, balikan sama saja membuka dari awal buku yang pernah kita baca. Kita akan tahu dengan akhir ceritanya dan enggak ada yang bisa kita perbuat untuk memperbaiki itu.
Baca juga: Cinta Itu Enggak Buta, Kok. Cinta Juga Butuh Logika, Enggak Cuma Perasaan, Lho
“Aku dulu sempat pacaran sama cowok, dia setahun lebih muda dari aku dan kami beda sekolah. Kami sudah putus sekitar dua tahun lalu. Aku enggak tahu, kayaknya aku juga masih suka sama dia, tapi enggak berani balikan walaupun dia sering banget ngajak balikan. Karena dia sering kontak aku, jadinya aku merasa kalau dia bakalan terus nunggu aku, padahal aku tahu perasaan seperti itu adalah salah. Gimana ya biar aku enggak mikir kalau dia akan nunggu terus? Dan apakah aku lebih baik balikan atau enggak?” (Natasha, 18 tahun)
“Hubungan aku dengan mantan itu berakhir karena masalah yang sepele banget, karena belum adanya kemampuan untuk mengontrol ego satu dengan yang lain. Padahal masih sama-sama sayang. Aku sempat dekat dengan cowok lain, tapi selalu berujung padanya. Dia pun seperti itu, enggak pernah pacaran lagi setelah putus dari aku dan itu sudah lebih dari 1 tahun. Sebenarnya pengin balikan tapi aku takut kalau kita akan berantem seperti dulu lagi dan takut untuk putus lagi. Jadinya adalah serba salah.” (Ika, 20 tahun)
(Baca juga: tanda pacar lagi bohong, dilihat dari isi chatnya)
Kalau kita berada pada dua kondisi di atas, di mana masing-masing masih sering kontak sama mantan dan tahu kalau mantan belum move on, rasanya kurang tepat kita mengatakan kalau hanya menjaga hubungan baik-baik dengan dia sebagai ‘sahabat’.
Karena pada kenyataannya, kita dan mantan rasanya sulit memakai hubungan hanya ‘teman’.
Menurut penulis buku Temptations of the Single Girl, Nina Atwood, sangat kecil kemungkinannya kita bisa berteman dengan mantan.
Pada akhirnya, berteman itu bisa dijadikan alasan karena kita masih berharap sama dia dan ada perasaan takut kalau dia pergi. Kita takut meninggalkan rasa nyaman kita dan takut dia akan merasa nyaman dengan orang lain.
Dan perasaan tersebut justru menghambat kita untuk bertemu teman-teman baru atau gebetan baru yang bisa saja akan jauh lebih baik.
Jadi, lebih baik balikan atau enggak? Nah, kalau masih berada pada dua pilihan ini, mesti tahu konsekuensinya ketika memutuskan untuk balikan atau enggak.
Psikolog Roslina Verauli, M.Psi., mengatakan dua orang yang sudah putus tapi masih saling berharap jadian lagi adalah dua orang yang sebenarnya masih sayang.
Kita enggak perlu berpikir balikan sama saja mengulang kesalahan yang sama atau membaca halaman buku yang sama. Karena kita adalah penulis untuk hidup kita sendiri dan kita bisa memilih akhir cerita yang berbeda.
Tapi, kalau hanya mantan yang enggak bisa move on dan kita sebenarnya pengin lepas dari dia, jangan takut untuk menolak ajakannya untuk balikan.
Jangan menyiksa diri sendiri karena kita enggak enak sama dia. Kita dan dia berhak untuk mendapatkan pasangan yang lebih baik. Jadi, semua tergantung pada masing-masing hati kita, ya.
(Baca juga: menurut zodiak, ini yang menghalangi kita mendapatkan cinta sejati)