Kalau kita berpikir saat pacaran kita bisa bikin pacar jadi lebih baik, kayaknya kita perlu pikir-pikir lagi deh. Soalnya ekspektasi kalau cinta bisa mengatasi berbagai masalah dan kalau kehadiran kita bisa mengubah seseorang terdengar terlalu “di awang-awang”.
Yang bisa menentukan seseorang mau berubah jadi lebih baik atau enggak itu adalah diri orang itu sendiri, bukan kita. Jangan sampai kita malah jadi merasa tertekan buat memenuhi ekspektasi ini.
Perbedaan paling besar antara waktu kita masih jomblo dengan kalau udah punya pacar adalah kita bisa manja-manjaan sama pacar.
Tapi karena waktu dan kehidupan enggak berhenti kalau kita lagi berduaan sama dia, kita harus tetap menjalankan kegiatan kita sehari-hari kayak sekolah atau kuliah, dan enggak boleh sampai melupakan keluarga atau teman-teman.
Kita juga harus tahu batasan, mana yang boleh dilakukan dan mana yang enggak boleh dilakukan sama pacar. Kita harus bisa menjaga dan menghargai diri sendiri.
Punya pacar bukan berarti kita enggak mungkin suka sama cowok lain, begitu pula sama pacar kita. Berpikir dalam hati kalau cowok yang duduk di meja sebelah cakep padahal kita lagi bareng sama pacar bukan berarti ada sesuatu yang enggak normal sama kita.
Yang paling penting adalah kita enggak membiarkan perasaan itu tumbuh lebih jauh dan enggak melakukan sesuatu buat menindaklanjuti perasaan itu.
Kalau pacar kita refleks melihat ke arah cewek cantik yang baru masuk ruangan juga jangan langsung bikin kita jadi jealous atau ngambek.