Bukan berarti kita jadi pilih-pilih teman ya, girls. Maksudnya adalah kita harus hati-hati memilih teman mana yang bisa memberikan pengaruh positif dan mana yang cuma bikin hidup kita jadi makin negatif.
Kalau ada teman sekelas yang kerjaannya minta contekan PR melulu sama kita, jangan langsung kita jauhi, tapi lebih baik enggak bergaul terlalu dekat sama mereka. Kita juga harus tahu kalau model pertemanan ala geng lebih banyak diisi drama yang ujung-ujungnya bikin kita capek sendiri.
Jangan terpengaruh buat gabung dalam geng cewek yang hobi nge-mall cuma supaya kita terlihat populer. Atau memilih buat gabung dengan geng berpengaruh supaya bisa mengintimidasi apalagi sampai mem-bully teman lain.
Duh! Jangan sampai, ya! Ingat girls, pada akhirnya yang rugi adalah kita. Lagipula setelah lulus, yang menjalani hidup kita adalah diri kita sendiri. Teman segeng enggak ada yang bisa menggantikan kita menghadapi masalah hidup.
Kalau kita dibujuk untuk gabung dalam suatu geng, usahakan menolak dengan halus. Jangan sampai menunjukkan rasa enggak suka kita secara terang-terangan atau terlalu ekstrem. Makin luas jaringan pertemanan kita di sekolah, bikin kita jadi terbiasa menghadapi berbagai jenis dan karakter orang, sebagai bekal buat terjun di dunia kuliah atau kerja.
Jangan sampai berurusan sama geng tertentu, apalagi menjelek-jelekkan mereka. Tiap orang punya pilihan hidup masing-masing. Kalau teman kita memilih untuk tetap nge-geng, kita enggak punya hak buat men-judge mereka.