Tema cerita di drama Amerika bisa dikatakan lebih beragam daripada drama Korea. Ada cerita tentang zombie, alien, kedokteran, kehidupan remaja, kehidupan musisi, agen rahasia, mafia, kehidupan tahanan, sampai kelakuan konyol para tetangga bisa dijadikan cerita yang enggak membosankan.
Serunya lagi, seringkali akhir dari kisah drama US enggak bisa ditebak. Minggu ini pemeran utama bisa aja bikin kita senyum-senyum, tapi minggu depan ternyata kita harus kecewa berat karena dia harus meninggal.
Drama Korea sendiri bukannya sedikit menciptakan tema, hanya biasanya alur dan garis besar ceritanya lebih gampang ditebak.
Contohnya kisah cowok anak konglomerat yang naksir cewek miskin lalu ditentang oleh keluarga. Walaupun diberi bumbu-bumbu lain, penonton udah yakin kalau ujung-ujungnya mereka bakal bersama.
(Baca juga: 11 kata ini punya makna yang beda antara fans Kpop dan non fans)
Di Korea Selatan, serial dibagi menjadi beberapa kategori, yakni mini series (terdiri kurang dari 20 episode), medium series (20-50 episode), dan daily drama (bisa lebih dari 100 episode dan tayang setiap hari).
Sedangkan di Amerika sistemnya dibagi per musim. Makanya enggak heran ada drama yang sudah bertahan selama 6 tahun, tetapi baru mempunyai 100 episode karena per season-nya mereka hanya menayangkan sekitar 20 episode saja.
(Baca juga: karakter bodyguard di drama Korea yang sukses bikin kita pengin dijagain sama dia)