Tahu enggak kalau menurut data Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) tahun 2016 memperlihatkan kalau di dunia, ada 800.000 orang bunuh diri setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri angka kasus bunuh diri 3,7 per 100.000 penduduk.
Kelihatannya kecil, tapi dengan 258 juta penduduk yang ada, berarti kasus bunuh diri di negeri ini setiap tahunnya mencapai 10.000 orang atau 1 orang setiap jamnya.
Tentu hal ini enggak boleh kita anggap sepele, angka ini harus dikurangi. Ini 5 alasan kenapa kita enggak boleh bunuh diri seberat apapun masalahnya!
(Baca juga: Pikiran Untuk Bunuh Diri Datang Tanpa Disadari & Sering Dianggap Remeh. Waspada Sebelum Terlambat)
Percaya deh, enggak selamanya hidup kita akan selalu suram. Mungkin saat ini kita masih emosi dan bilang, “apa yang lo tau tentang hidup gue?” Tapi banyak orang yang pernah mengalami masa-masa sulit juga mengatakan hal yang sama: semuanya akan membaik.
Seorang penulis buku ”God Never Blinks”, Regina Brett, pernah berkata, “kalau kamu masih diberikan kesempatan hidup sampai hari ini, itu berarti Tuhan belum selesai bekerja dalam hidupmu!” Hal luar biasa ini enggak diucapkan oleh Regina dengan mudah lho. Soalnya Regina sendiri melewati masa-masa hidup yang sangat kelam.
Regina lahir sebagai anak kelima dari sebelas bersaudara sehingga dia enggak pernah mendapat perhatian cukup dari orangtuanya. Pada usia 16 tahun, dia terlibat dalam pergaulan yang salah, kecanduan alkohol, dan menjadi ibu muda yang tidak bersuami di usia 21 tahun.
Ia baru bisa menyelesaikan kuliahnya di usia 30 tahun dan akhirnya menemukan belahan jiwanya di usia 40 tahun. Namun kemudian, pada usia 41 tahun dia harus menerima kenyataan kalau dia terkena kanker. Her life is not easy, tapi dia memilih untuk tetap positif dan menggunakan sisa hidupnya untuk menginspirasi orang lain.
Faktanya, semua orang yang berhasil melewati masalah juga orang-orang biasa, sama seperti kita. Oprah Winfrey contohnya, presenter ternama ini pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh kerabatnya sendiri. Apa dia merasa sakit? Ya. Apa dia merasa ketakutan dan hancur? Ya! Tapi apakah dia memutuskan untuk menyerah dan mengakhiri hidup? Enggak!
Oprah tetap yakin kalau akan selalu ada pelangi di setiap badai yang datang. Proses melewati badai bisa jadi sangat berat dan panjang, tapi kalau kita tetap berusaha melakukan yang terbaik, pasti akan ada hasil yang manis di akhir.
Plato pernah ngomong gini, “be kind, because everyone is fighting a hard battle.” Hanya karena kita enggak tau dan enggak liat apa yang sedang diperjuangkan orang lain, bukan berarti hidup kita yang paling buruk dan mereka fine-fine aja. Sama sekali enggak.
Mungkin orang yang duduk di sebelah kita di bus hari ini sedang terlibat banyak utang, mungkin cowok yang berpapasan dengan kita tadi baru aja kehilangan orangtuanya, dan mungkin juga dosen yang sering memarahi kita ternyata sedang berjuang untuk mempertahankan keutuhan keluarganya. Di dunia ini, kita enggak berjuang sendirian. So, don’t ever give up!
Coba ingat lagi apa yang kita mau capai. Jadi dokter? Pengacara? Penulis? Apapun impian kita, enggak akan bisa tercapai kalau kita memutuskan untuk mengakhiri hidup. Masa depan kita masih panjang, apa kita enggak ngerasa sayang untuk melepaskannya dan nyerah gitu aja?
Apa kita tega ngebiarin hati orangtua kita hancur karena kehilangan kita? Apa kita mau ngeliat sahabat-sahabat kita nangis karena ngerasa bersalah? Banyak lho orang yang rela memberikan segalanya untuk tetap hidup, tetap bisa bareng sama orang-orang tersayang, lalu kenapa kita malah milih untuk menyia-nyiakannya?