Banyak orang yang menyangka kalau kepintaran seseorang cuma diukur lewat tes IQ aja, semakin tinggi score test seseorang, maka semakin pintar orang tersebut.
Ini juga berlaku di berbagai sekolah, banyak guru dan murid yang salah kaprah dan menilai kecerdasan seseorang hanya dari nilai yang dia peroleh aja.
Padahal faktanya, setiap manusia pasti punya keunggulan di bidangnya masing-masing. Mungkin kita emang enggak jago matematika, tapi ternyata kita mahir bermain musik.
Dilansir dari akun Youtube Psych2Go, yuk kenali 9 tipe kecerdasan manusia. Kamu termasuk tipe yang mana?
(Kenali 10 Tipe Pembaca Buku. Kamu termasuk tipe yang mana?)
Orang yang mempunyai kecerdasan naturalis adalah orang yang pandai beradaptasi dengan keadaan sekitar.
Dia enggak mudah panik saat tahu ada perubahan di lingkungannya, sebaliknya dia justru akan memanfaatkan berbagai hal di lingkungannya sebagai alat untuk membantu dirinya bertahan hidup.
Kalau zaman dulu manusia dengan kecerdasan naturalis akan memakai batu, batang pohon, dan api sebagai alat memasak.
Sedangkan kalau zaman sekarang, kita yang jago memanfaatkan segala alat teknologi baru bisa disebut manusia yang memiliki kecerdasan naturalis.
Kecerdasan musikal artinya adalah kemampuan seseorang untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan berbagai macam bentuk musik.
Bukan berarti orang yang memiliki kecerdasan musikal udah pasti bersuara merdu atau jago main musik lho, malah bisa jadi mereka justru enggak punya suara yang bagus.
Tapi orang dengan kecerdasan musikal peka terhadap nada, mampu menebak kunci nada dengan tepat, dan mampu menciptakan lagu-lagu.
(Baca juga: keuntungan jatuh cinta sama kutu buku)
Nah, ini dia tipe kecerdasan yang sering bikin banyak orang keliru. Biasanya orang yang cerdas di bidang matematika dan mampu menyelesaikan soal-soal dengan logis dianggap jenius oleh kita.
Padahal itu cuma salah satu dari 9 tipe kecerdasan lho. Hanya karena memiliki kemampuan di aspek yang berbeda, enggak berarti kita kurang pintar dibanding orang lain yang jago berhitung.
Orang dengan tipe kecerdasan ini biasanya sangat peka dan ingin tahu tentang keberadaannya sebagai manusia sebagai makhluk hidup.
Kita akan berusaha untuk menemukan arti kehidupan, alasan kita hidup, makna kehidupan, dan tujuan kita ada di dunia ini. Wih, dalem banget ya!
Kecerdasan interpersonal terlihat ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain.
Biasanya kalau kita cerdas secara interpersonal, kita akan lebih peka membaca situasi dan emosi pada diri orang lain, gampang berbaur, dan mudah beradaptasi di lingkungan baru.
Makanya banyak orang yang bilang kalau kita ini supel banget.
(Baca juga: kesalahpahaman tentang kesepian yang enggak perlu dipercaya)
Orang yang jago mengkoordinasikan tubuh mereka bisa disebut cerdas secara kinestetik/motorik.
Biasanya nih yang disebut orang cerdas secara kinestetik adalah para dancer dan olahragawan, soalnya mereka memang udah terlatih dan lihai banget mengontrol organ gerak di tubuh mereka.
Kecerdasan ini adalah tipe kecerdasan yang melibatkan bahasa. Bukan cuma lebih cepat mengerti suatu bahasa dan banyak mengetahui kosakata dari berbagai bahasa di dunia.
Tapi orang dengan tipe kecerdasan ini juga mampu memakai bahasa sebagai alat yang tepat untuk mencapai tujuannya.
(Baca juga: zodiak yang dipercaya bisa menepati janji)
Orang dengan kemampuan intrapersonal tinggi biasanya mampu mengenal dirinya sendiri dengan baik.
Kita tahu dengan jelas apa kelebihan dan kekurangan kita, bagaimana sikap kita dalam menghadapi masalah, apa tujuan yang ingin kita capai, dan karena itu mudah bagi kita untuk menyusun rencana untuk kehidupan kita di masa mendatang.
Kecerdasan spasial ditandai dengan kemampuan seorang individu dalam memahami gambar tiga dimensi dan berbagai jenis bentuk.
Kalau kita bisa dengan gampang membaca peta dan enggak mudah tersesat meskipun di tempat baru, kita bisa disebut pintar secara spasial.
Kecerdasan ini dibutuhin banget sama kita yang pengin jadi pilot, nahkoda, ataupun arsitektur.
(Baca juga: 8 kekuatan yang ada dalam diri manusia, tapi seringkali enggak disadari)