Yenny Meliana adalah peneliti di Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Cewek kelahiran Bengkulu ini berhasil menemukan obat anti malaria berbasis teknologi nano.
Obat ini berbentuk serbuk halus yang gampang dikonsumsi, juga mudah larut dengan air di tubuh manusia.
Sehingga lebih ampuh dibanding obat anti malaria biasa yakni pil kina.
Yenny mengatakan kalau parasit protozoa yang menyebabkan malaria sekarang sudah mulai kebal terhadap pil kina.
“Kita butuh formulasi obat baru yang lebih kuat,” ujarnya dilansir dari radarcirebon.com.
(Lihat di sini bukti kalau cewek bisa sukses berkarir di bidang STEM)
Teknologi nano dilakukan untuk mengkristalisasi bahan utama obat ini, yakni artemesia annua, daun pohon yang berasan dari China.
Lulusan doktor teknik kimia dari National Taiwan University of Science and Technology ini menjelaskan bahwa teknologi nano akan menjadikan kristal ekstrak artemesia annua ini jadi berukuran super kecil.
Tahu enggak sih satu nano tuh seukuran apa? Ternyata satu nano tuh sama dengan satu per miliar meter!
Teknologi nano ini menjadikan pembuatan obat jadi lebih cepat.
“Karena wujudnya sangat kecil, jadi bisa langsung larut dalam air tanpa perlu tambahan zat kimia lain,” terangnya.
Penemuan obat anti malaria ini berhasil membuat Yenny meraih penghargaan L’Oreal Indonesia for Woman in Science 2016. Keren banget!
Apa kamu sudah semakin termotivasi untuk menjadi peneliti seperti Yenny?
(Baca juga: Kisah Penulis Kembar Asal Bandung Ini Bakal Menginspirasi Kita yang Pengin Menjadi Penulis)
(Baca juga: Kanker Enggak Mematahkan Semangat Cewek Ini untuk Berbuat Hal Baik Demi Indonesia, Inspiratif!)
(Baca juga: 7 Ide Nge-date Seru dari Drama Korea Strong Woman Do Bong Soon)