Mungkin dulu nilai rapor kita sempat “goyang” karena terlalu terobsesi sama cinta monyet kita.
Selain bikin kita jadi melupakan hal penting yang seharusnya kita lakukan, kita juga jadi sering kehilangan fokus.
Pekerjaan baru kita jadi memikirkan tentang mereka melulu selama pelajaran di kelas sampai sering ditegur guru karena ketahuan bengong.
Baru deh, pada akhirnya kita sadar kalau sahabat atau sekolah atau atau hal lain itu lebih penting, setelah cinta monyet kita enggak suka lagi sama kita atau setelah hubungan kita sama mereka enggak berjalan lancar.
Makanya, jangan sampai kita mengorbankan berbagai hal penting dalam hidup untuk sesuatu yang sifatnya sementara, termasuk cowok.
Zaman naksir cowok pertama kali, pernah enggak kita menulis puisi atau bikin bekal untuk cinta monyet kita?
Terus setelah itu kita menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang aneh atau norak dan tiba-tiba merasa malu setengah mati setelah memberikannya pada cinta monyet kita?
Pengalaman sederhana yang terkesan konyol ini nyatanya bisa jadi kenangan manis di masa mendatang, lho.
Apalagi kalau cinta monyet kita itu menyimpan puisi atau kerajinan tangan lain yang kita buat untuk mereka, kemudian enggak sengaja menemukannya.
Mereka jadi terkenang sama kita, meski kita dan mereka mungkin udah menemukan pasangan masing-masing.