Ngomongin soal karya sastra, akhir-akhir ini karya sastra bukan lagi dianggap sebagai hal yang kuno dan membosankan.
Kumpulan puisi dan sajak jadi pilihan yang menarik buat dibaca sembari mengisi waktu luang.
Karya sastra juga bukan hanya sebagai objek bacaan semata, tetapi juga bisa dijadikan sebagai objek fotografi yang menarik.
Berikut 5 novel sastra Indonesia yang bisa dibaca buat mengisi waktu luang.
Selain visual yang apik di setiap halamannya karena dipenuhi oleh ilustrasi, buku kumpulan puisi ini bisa membuat pembacanya menjadi baper.
Aan terkesan ingin membuat pembaca untuk terhanyut dalam suasana yang melankolis.
Untuk penggemar media sosial, buku ini bisa dibilang instagram-able karena banyak quotes di dalamnya yang bisa juga di-upload ke akun media sosial.
Dari judulnya aja, kita serasa diajak untuk berenang di dalam secangkir kopi yang pekat.
Meskipun judulnya Surat Kopi, tetapi isi dari buku ini enggak melulu soal kopi, banyak kenangan-kenangan masa kecil, malam dan juga hujan yang disampaikan oleh penyair di sini.
Karena puisi milik Joko ini adalah puisi modern maka enggak heran kalau bahasa yang digunakan bukanlah bahasa sastra yang tinggi dan asing di telinga, namun bahasa yang mudah dicerna, sarat makna dan sangat bercerita.
Buku kumpulan puisi ini diterbitkan dalam rangka menandai 75 Tahun Sapardi berkarya di dunia sastra Nusantara.
Buku yang berisi 75 puisi ini mengangkat tema seputar peristiwa aktual, maupun kehidupan manusia secara lebih luas.
Kumpulan puisi milik Sapardi ini sarat akan kritik sosial dan sindiran, tetapi juga sangat apa adanya karena sebagian besar isinya menyuarakan pergolakan pemikiran penyairnya sendiri.
Garis Waktu adalah buku pertama yang ditulis oleh musisi yang akrab disapa Bung ini.
Selain memberikan kesan yang baik pada buku pertamanya, Bung berhasil membuat pembaca jatuh cinta oleh setiap kata kata yang dihidangkannya.
Kutipan-kutipan yang muncul di setiap tulisannya dapat dijadikan inspirasi atau pelajaran buat kamu yang membaca karyanya.
Penulis dari buku ini merupakan pengajar arsitektur, tetap saja buku ini menyelipkan makna-makna tersembunyi yang apik dalam sajaknya.
Buku yang setiap judul-judulnya diberi kata Ruang ini, enggak hanya berisi sajak panjang saja tetapi juga berisi sajak pendek, bahkan sangat pendek, yang bermaksud membuat suasana terasa lebih syahdu.