Ini 3 Pelajaran Soal Persamaan Gender yang Bisa Kita Ambil Dalam Talkshow #PerempuanBaru

By Ifnur Hikmah, Selasa, 23 Mei 2017 | 08:40 WIB
Para narasumber di Talkshow #PerempuanBaru (Ifnur Hikmah)

Masih kuatnya budaya dan kepercayaan tentang pembagian peran laki-laki dan perempuan yang berbeda juga masih jadi polemik, lho.

Apalagi kita sebagai perempuan identik harus di rumah, enggak boleh punya kegiatan yang lebih dari laki-laki.

Jadi kalau perempuan itu enggak boleh kerja, atau punya pendidikan yang lebih tinggi dari laki-laki itulah cara pandang salah yang perlu diluruskan.

Karena stereorip seperti itu justru merugikan perempuan yang ruang geraknya jadi terbatas, hampir di setiap aspek kehidupan.

Akibat dari stereotip yang tidak memperbolehkan perempuan punya pendidikan yang tinggi dan bekerja justru bikin perempuan semakin tertinggal.

Ada banyak kasus di mana perempuan justru pada akhirnya menikah di usia yang masih dini dan tidak memiliki ilmu maupun gizi yang dapat dikatakan mapan.

Enggak heran juga, biasanya pernikahan di usia dini membuat perempuan jadi korban kekerasan baik secara fisik, seksual dan batin.

Karena rata-rata usia pasangannya juga sama-sama masih dini, segala hal diselesaikan masih dengan emosi yang belum stabil, cenderung mudah melakukan kekerasan.

(Ini 6 hal yang perlu kita tahu soal Women's March di Amerika Serikat)

Foto:  @womensmarchjkt

(Sara)