Menjadi mahasiswa tingkat akhir bisa dibilang rasanya punya banyak beban yang lebih berat. Enggak cuma tuntutan skripsi yang harus cepat selesai, ada banyak faktor lain yang juga suka bikin galau. Nah, kira-kira selain skripsi, apa saja yang bisa bikin mahasiswa tingkat akhir ini cemas?
Ini 5 faktor yang bikin mahasiswa tingkat akhir galau berat!
(Baca di sini, keuntungan dan kerugian jadi mahasiswa kura-kura)
Hal sedih ini sering dialami sama mahasiswa tingkat akhir yang ternyata bikin galau. Yup, krisis teman! Kalau dulu awal kuliah masih bisa bergerombol, sekarang kalau ke kampus udah bersyukur banget ada yang bisa diajak makan atau sekedar ngobrol bareng.
Biasanya, krisis ini disebabkan karena ada beberapa teman yang udah lulus atau punya pekerjaan di luar skripsi. Kalau udah kayak gini kita jadi suka malas harus ke kampus karena enggak mau sendirian.
Enggak jarang, saat udah di tingkat akhir kita pasti memikirkan soal masa depan, seperti pekerjaan alias karir.
Yang bikin galau adalah mikirin setelah lulus kuliah nanti bakal kerja apa, di mana dan sesuai enggak ya sama jurusan atau passion kita?
Hal-hal ini udah kita pikirkan saat lagi di semester akhir ini dan biasanya justru malah memperlambat skripsi karena rasa takut dan berpikir lebih baik menikmati sisa-sisa semester di kampus yang ujung-ujungnya bikin skripsi makin enggak kelar. Boleh aja sih memikirkan masa depan untuk persiapan dan antisipasi, tapi jangan sampai mengabaikan tugas dan tanggung jawab yang mesti diselesaikan sekarang.
Selain skripsi, pasti orangtua atau kerabat pernah nanyain "pacarnya mana", atau "kapan punya pacar" dan sebagainya.