Memilih jurusan kuliah memang punya andil besar untuk masa depan kita, makanya perlu hati-hati banget.
Jurusan yang awalnya kita kira sesuai dengan passion dan cocok untuk berkarier ke depannya, bisa saja kenyataannya malah berkebalikan dengan ekspektasi kita.
Awal masuk kuliah semua terasa indah banget, kita senang mengenal lingkungan baru.
Tapi masalah mulai terjadi setelah melewati kegiatan perkuliahan itu sendiri, sehingga kita merasa kalau jurusan yang dipilih ternyata enggak sesuai dengan yang kita mau.
Kita pun merasa salah jurusan dan mulai bimbang apakah harus pindah jurusan atau enggak.
Sebaiknya sebelum memutuskan untuk pindah jurusan, ini 5 hal yang harus dilakukan saat merasa salah jurusan kuliah.
Kalau baru melewati tahun pertama atau kedua bangku kuliah, lalu merasa salah jurusan, rasanya itu belum tepat.
Karena tahun-tahun inilah masa penyesuaian diri paling sulit.
Tahun pertama pun masih banyak mata kuliah umum dan dasar, yang belum spesifik kepada jurusan yang dipilih.
Selain itu, menyesuaikan diri dari anak SMA ke mahasiswa juga menjadi tantangan tersendiri di awal perkuliahan. Kita perlu memberi waktu pada diri sendiri untuk beradaptasi.
Saat merasa salah jurusan, coba teliti lagi, apakah kita enggak suka dengan jurusan atau lingkungannya?
Mungkin kita merasa enggak punya teman-teman yang seru, sehingga jadinya malas untuk datang ke kampus.
Kuliah itu memang harus bisa serius dan juga santai, dan tantangan buat kita adalah gimana caranya bikin suasana perkuliahan jadi menyenangkan.
Coba perluas pergaulan dengan ikut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Kita bisa ketemu teman-teman baru dan juga bikin pikiran makin terbuka.
Kita mulai merasa salah jurusan ketika nilai semesteran selalu jelek dan nilai IPK terus merosot.
Hal ini bikin kita jadi semakin enggak semangat untuk kuliah.
Coba perhatikan dulu, apakah kita sudah belajar dengan serius? Atau mengerjakan tugas hanya ala kadarnya saja?
Saat sudah jadi mahasiswa, cara belajar jauh berbeda dengan anak SMA.
Mahasiswa harus mampu mengatur jadwal sendiri, mulai dari belajar, main sama teman, dan berorganisasi.
Coba untuk belajar mengatur waktu dengan baik, bisa dengan membuat jurnal manajemen waktu sendiri.
Pengalaman adalah guru terbaik, dan kita bisa belajar kepada orang-orang yang sudah berpengalaman dalam jurusan yang kita pilih.
Enggak ada salahnya untuk gaul dengan senior, terutama yang sudah bekerja, untuk bertanya tentang prospek karier di masa depan sesuai jurusan yang dipilih.
Mungkin yang selama ini kita pikirkan bisa jadi enggak sama dengan kenyataan.
Saat sudah mencoba keempat hal di atas, tapi masih merasa salah jurusan dan pengin pindah jurusan, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan.
Kita harus tahu pasti tentang jurusan lain yang ingin dipilih dan paham bahwa risiko salah jurusan lagi itu mungkin saja terjadi.
Kita harus mempertimbangkan masa perkuliahan yang pasti akan bertambah lama, juga konsekuensi lain yang akan diterima kalau akhirnya memutuskan untuk pindah jurusan.