“Semua awak kapal termasuk kapten terbaring sekarat di ruang peta dan anjungan. Mungkin semuanya sudah meninggal dunia. Aku (akan) mati.” Lalu, suara terputus.
Kedua kapal dagang AS itu akhirnya mencoba untuk mendatangi kapal Ourang Medan. Kapal itu sudah terapung-apung di lautan dengan jasad para kru bertebaran di dek, mata terbelalak.
Ketika kapal Ourang Utan ingin di bawa ke pinggir pantai, tiba-tiba ledakan terjadi dan kapal itu pun tenggelam. Sampai sekarang belum diketahui apakah cerita ini benar atau legenda.
Benua yang diungkap dalam buku Plato, Timaeus dan Critias, memicu semangat banyak orang mencari sebuah peradaban yang hilang, Atlantis.
Plato menceritakan bahwa Atlantis tenggelam ke dasar laut dalam waktu satu malam setelah gagal menyerang Yunani. Sejumlah orang menganggap ucapan Plato sebagai kiasan. Sebagian lain berusaha menelusuri lautan untuk menemukan Atlantis.
Penulis buku Atlantis the Lost Continents Finally Found, mengatakan bahwa Atlantis terletak di bagian dunia dengan gunung api terbanyak. Merujuk pada Indonesia.
Pada 1914, sejarawan Belanda, N.J. Krom terpukau melihat situs Gunung Padang di Cianjur. Ia sempat menuliskan penemuannya itu dalam buku Rappporten van de Oudheidkundige Dienst.
Lama terlupakan, pada 2011 situs ini kembali menjadi sorotan ketika tim Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Bencana menduga bahwa situs ini merupakan bangunan piramida buatan manusia.
Jika benar, ini akan menjadikan situs Gunung Padang sebagai piramida terbesar dan tertua di dunia.