Claire digambarkan sebagai murid biasa-biasa saja dan dia sering menjadi korban bullying.
Salah satunya karena pekerjaan ayahnya sebagai pengumpul barang bekas dan sering mencari barang bekas di tempat sampah di seberang sekolah Claire.
Karena enggak tahan diperlakukan seperti itu, Claire jadi down dan memendam masalahnya sendiri, sampai akhirnya dia menemukan penyelesaian lewat kotak musik.
Kita memang enggak punya kotak musik seperti Claire, tapi dari Claire kita bisa belajar kalau korban bullying memang cenderung mencari jalan pintas untuk menyelesaikan masalahnya.
Capek diperlakukan kasar oleh teman-temannya, Claire pun pengin merasakan jadi murid yang disukai semua orang.
Akhirnya dia mengajukan permintaan ingin menjadi murid populer yang disukai semua orang.
Permintaannya terkabul. Claire pun jadi murid paling disukai di sekolah. Banyak yang ingin berteman dengannya.
Namun, Claire merasa kosong karena akhirnya dia jadi jauh dengan dua orang sahabatnya.
Jadi populer kedengerannya mungkin menyenangkan. Namun, yang seharusnya kita lakukan adalah menemukan sahabat yang menerima kita apa adanya dan kita nyaman saat berada di dekat mereka.
Enggak harus jadi populer untuk menemukan sahabat seperti ini.