Tapi jika kita terlalu memuja satu idola tertentu sampai menutup mata serta telinga bila ada orang yang mengkritiknya, itu artinya pembentukan identitas diri hanya berasal dari satu sumber saja, yaitu tokoh idola yang begitu dipuja.
Bisa jadi itu terjadi karena pelarian dari kehidupan sosial dan emosional yang enggak terpenuhi.
Ada cara gimana jadinya menjadi fans yang keren dan juga enggak dipandang remeh oleh orang lain.
Fokus kita enggak hanya tertuju ke satu idola saja. Dengan ‘berbagi hati’ pada banyak idola, kita bisa terhindar dari rasa cinta berlebihan yang enggak masuk akal.
Selain info yang diberikan sudah pasti benar, sehingga menghindarkan kita dari salah paham dan juga terbebas dari opini fanbase atau fans lain yang bisa membuat kita semakin delusional, he-he.
Kolom komentar di medsos rentan banget terjadi adu pendapat, hingga mengarah ke arah bully-an, yang enggak bisa kita hindari juga. Coba kurangi membacanya daripada bikin kita ikut mengomentari di dalamnya.
Secinta-cintanya kita sama idola, tetap saja yang terpenting adalah kehidupan nyata kita. Coba deha aktif lakukan kegiatan lain yang lebih berguna, seperti ikut organisasi di sekolah, jalan bareng sahabat, atau belajar bareng adik atau kakak. Waktu lebih produktif, kita pun jadi punya banyak teman.
(Baca juga: Ngeri! 5 Tindakan Fans Kpop dengan Kamera Tersembunyi yang Melanggar Hukum)