Kasus pelecehan seksual yang dialami Taylor Swift pada tahun 2003 lalu telah menjalani sidang pertama. Dalam persidangan, Taylor Swift memberikan kesaksian bahwa Mueller, yang pada saat kejadian adalah seorang DJ lokal, telah memegang bokongnya dari bawah rok yang Taylor kenakan saat melakukan foto bersama di backstage. Taylor pun melaporkan hal ini ke stasiun radio KYGO-FM, kantor yang mempekerjakan Mueller, dan enggak lama Mueller dipecat dari pekerjaannya. Namun Mueller enggak terima dan menolak tuduhan yang diberikan Taylor Swift. Mereka pun saling lapor ke pihak berwenang sampai dilaksanakannya sidang kasus pelecehan.
Pelecehan seksual memang masih banyak terjadi dan kebanyakan cewek yang menjadi korbannya. Dari kasus ini kita bisa mengambil beberapa pelajaran penting agar terhindar dari pelecehan seksual ataupun hal yang harus kita lakukan jika menjadi korban pelecehan seksual.
Saat bertemu dengan cowok yang enggak dikenal atau baru berkenalan sebaiknya kita selalu menjaga jarak dari cowok tersebut. Kita belum mengetahui sikap dan sifat aslinya. Kita pun enggak tahu apa kah dia memiliki niat jahat atau enggak. Memang kita harus selalu waspada saat berdekatan dengan cowok mana pun, tapi tingkatkan kewaspadaan kita kepada cowok yang enggak kita kenal.
Saat kita merasa ada yang aneh dan merasa dilecehkan secara seksual oleh cowok, kita harus langsung bereaksi cepat. Kita bisa langsung menepis tangan cowok tersebut, dan menanyakan apa yang telah dia lakukan. Pelaku pelecehan seksual memang pasti enggak akan mengakui perbuatannya, jadi kita bisa langsung memberikan reaksi tegas padanya dengan membentak, teriak, hingga menamparnya jika dirasa perlu.
Kita bisa meminta perlindungan kepada cowok atau satpam yang ada di lokasi kejadian agar bisa melindungi kita dari kemungkinan kekerasan fisik yang akan dilakukan oleh pelaku pelecehan seksual tersebut.
Saat menjadi korban pelecehan seksual, mungkin kita akan merasa ragu untuk melaporkannya ke polisi karena enggak ada bukti atau saksi yang melihat kejadian tersebut. Namun kita enggak boleh ragu untuk melapor dan takut kalah dalam persidangan, bukti dan saksi bisa kita cari setelah melapor karena yang penting kita harus memperjuangkan hak dan keadilan kita terlebih dahulu.
Trauma bisa saja terjadi karena kita mengalami hal yang sangat mengejtkan dan membuat kita stress. Namun kita harus bisa berjuang melawan trauma kita, karena kita enggak boleh menjadi hancur karena siap enggak bertanggung jawab dari pelaku pelecehan seksual. Kita harus bisa fight dan dan survive karena hidup kita enggak berhenti sampai sini saja.
(Baca juga: IU Melawan Pelaku Pelecehan Seksual, Ini 5 Seleb Korea Lain yang Juga Pernah Mengalaminya)