Menjadi seorang PNS adalah salah satu impian banyak orang. Gaji yang terjamin serta mendapat jaminan pensiun seringkali menjadi alasannya. Tapi terkadang para PNS ini juga harus melawan stigma dari masyarakat yang sering menganggap mereka hanya makan gaji buta. Biar enggak cepat berprasangka dan menuduh, yuk kita intip pekerjaan PNS!
)
Saura Agnes adalah seorang PNS di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Prov DKI Jakarta. Setelah lolos CPNS di tahun 2014, ia ditempatkan di kantor tersebut dengan jabatan sebagai staf administrasi.
“Di BPBD aku ditempatkan sebagai staf administrasi yang kegiatannya terkait dengan pengarsipan surat masuk dan surat keluar, membuatkan naskah dinas seperti surat tugas, nota tugas dan sebagainya. Pokoknya sejauh urusan yang bersifat administrasi.”
Soal pendapatnya tentang PNS yang mendapat stigma buruk dari masyarakat, Saura mengaku itu adalah hal yang menantang baginya.
“Selama jadi PNS yang paling menantang adalah mengubah paradigma masyarakat kalau kerja PNS itu makan gaji buta alias magabut.
Padahal ya kita beneran kerja, seperti orang-orang kerja kantoran. Kalau memang lembur ya harus lembur, rapat, mengolah data, buat laporan, dan tinjauan lapangan.
Selain itu yang lebih menantang lagi adalah mengubah paradigma tentang PNS yang korupsi. Itu enggak bener. Kita aja nih kalau ketahuan menerima sesuatu dari msyarakat bisa langsung di non aktifkan dari pekerjaan. Gimana mau korupsi?”
Tetta Riyani adalah seorang PNS di Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta dan menjabat sebagai Kepala Seksi Komunikasi dan Informasi.
Tetta yang sebelumnya enggak pernah berpikir akan menjadi PNS ini, akhirnya mengemban tugas melayani masyarakat lewat jabatan yang ia miliki.
Tetta bertanggung jawab untuk segala kegiatan di media sosial PTSP, juga event-event yang berkaitan dengan PTSP. Tujuannya supaya masyarakat lebih mudah mengakses informasi untuk segala urusan perizinan usaha.
“Saat ini kan orang-orang muda enggak mau ribet, jadi kami memanfaatkan banget media sosial agar mereka dengan mudah bisa mengakses informasi.”
(Baca juga: 7 Tips Yang Wajib Diketahui Sama Lulusan SMA!)
Okta adalah seorang PNS di bagian Pengolah Data, Program dan Anggaran di Lembaga Sensor Film. Okta sendiri telah bekerja selama 3 tahun sejak ditempatkan pada bagian tersebut di tahun 2014.
Sesuai dengan background-nya di Manajemen Keuangan, pekerjaan Okta di LSF juga enggak jauh beda dengan apa yang dia pelajari semasa kuliah.
“Di bagian Pengolah Data, Program dan Anggaran aku bertugas membuat laporan film seperti melaporkan jumlah film yang lulus sensor. Aku juga bertugas mengurus anggaran rencana kegiatan, mengurus manajemen dan pengarsipan laporan-laporan kegiatan di LSF.”
Dhea Febrina adalah seorang PNS di sebuah direktorat di Kemkominfo. Bekerja di Kemkominfo ternyata sejalur dengan background pendidikannya di Ilmu Komunikasi.
“Sebenarnya tugas utamaku adalah mengurus hal-hal yang berhubungan dengan media internasional. Tapi ternyata setelah masuk sebagai staf, kerjaanku bisa gado-gado, mulai dari bikin TOR kegiatan, mengatur meeting antar lembaga, bahkan sampai menulis artikel atau brief note.”
Terkait hal unik dan menantang yang pernah ia hadapi semasa menjadi PNS, Dhea mengaku banyak banget momen-momen unik dan menantang.
“Kerja di institusi pemerintah tuh berbeda dengan di swasta. Jadi jangan terlalu berharap bertemu dengan lingkungan yang homogen. Dari situ lah kita bisa bertemu dengan orang dari latar belakang berbeda, beda daerah, umur, sampai sudut pandang. Berkompromi dengan segala perbedaan juga menjadi salah satu tantangan dalam pekerjaan. Terkadang memang berat, tapi kalau kita mau beradaptasi pasti bakal baik-baik saja.”