Terungkap, Ini Dia 6 Sisi Gelap & Mengerikan Industri Hiburan Kpop

By Putri Saraswati, Jumat, 22 Desember 2017 | 03:30 WIB
Ada banyak kejadian mengerikan di balik gemerlapnya industri Kpop | foto: billboard.co (Putri Saraswati)

Mudah untuk merasa iri dengan kehidupan glamor para idola K-Pop. Terkenal, berparas indah, digilai banyak fans, dan bergelimang harta.

Tapi, siapa sangka ternyata di balik semua kemewahan yang nampak, tersembunyi sisi gelap yang mengerikan. Beberapa idol sempat mengungkapkan rahasia kelam industri hiburan K-Pop pada media lokal Korea.

Fakta yang terungkap pun membuat banyak pihak tercengang dan menyadari bahwa menggeluti profesi sebagai K-pop idol bukanlah hal yang mudah.

Jisoo, member girl group ‘Tahiti’, pada awal 2016 lalu mengungkapkan bahwa dirinya berulang kali menolak tawaran uang dari sebuah agency untuk ditukar dengan aktivitas seks.

Dalam acara investigasi SBS, “We Want to Know”, seorang informan mengungkapkan bahwa di industri hiburan Korea ada “secret-list” yang berisi deretan nama seleb cewek Korea yang bersedia melakukan praktek ilegal ini.

Aktris Kim Min Jung sempat memberi komentar tentang terungkapnya fakta tersebut. Dalam unggahannya di Instagram, Kim Min Jung mengatakan, “I thank the production crew who revealed the true story. But, I hope the revelation does not damage many other actors who are pursuing their career only with passion and sweat”

Awal Maret 2017, dalam acara SBS  “The Prince Mak Hour”, salah satu member K-pop grup bentukan Jackie Chan, JJCC, mengungkapkan beberapa sisi gelap industri hiburan Korea.

Salah satunya adalah dugaan “kotrak budak” yang kerap dipraktekan oleh beberapa agency artis di Korea.

Salah satu kasus dugaan “kontrak budak” yang paling terkenal adalah antara SM Entertainment dan JYJ. Saat itu JYJ menuntut SM yang diduga menyertakan perjanjian yang enggak adil di dalam kontrak kerja.

Meski dugaan ini kemudian diputuskan salah oleh pengadilan, tapi masyarakat akhirnya sadar akan adanya isu mengenai “kontrak budak” ini.

Prince Mak mengatakan kalau kontrak kerja K-Pop biasanya berkisar antara 7-15 tahun dan baru dihitung saat debut. Jadi, enggak termasuk dengan masa trainee.

Dulu, beberapa agency mendapat 80%-90% bagian dari pendapatan artis. Sisanya kemudian dibagi rata untuk para member dalam grup.

Hal ini menyebabkan banyak artis enggak mendapatkan upah yang layak hingga mendekati akhir karirnya. Mereka harus melunasi biaya yang dikeluarkan saat masa traineenya pada agency.

Beberapa idol yang udah populer mungkin bisa hidup dengan nyaman. Tapi, Prince Mak mengungkapkan bahwa idol lain (biasanya yang baru debut) seringkali diharapkan untuk bekerja 20 jam sehari.

“Setiap hari kami rata-rata cuma tidur 3-4 jam. Sisanya kerja atau latihan.”

Senada dengan Prince Mak, salah satu member grup Wanna One juga sempat mengungkapkan dalam acara “Dangerous Outside the Blanket” bahwa dirinya bahkan hanya bisa tidur 1 jam dalam sehari dikarenakan kesibukannya.

Prince Mak bilang bahwa biasanya agency akan mengecek berat badan para idolnya setiap seminggu sekali.

Kalau hasilnya enggak sesuai target, idol tersebut akan dihukum untuk melakukan olahraga tambahan atau dilarang untuk makan.

Selain berat badan, penampilan wajah juga menjadi hal penting bagi seorang idol. Salah satu cara untuk mendapatkan tampilan yang ideal adalah dengan melakukan operasi plastik.

Beberapa agency, melakukan praktek ini dengan ekstrem. Girl group, Six Bomb, bahkan menghabiskan uang sebesar 100 juta won untuk operasi plastik keempat membernya. Praktek ini adalah bagian dari konsep lagu baru mereka, “Becoming Prettier”.

Prince Mak juga mengungkapkan kalau industri hiburan K-Pop kurang ramah pada idol asing. Dirinya yang orang Asia diharapkan tahu dan paham mengenai budaya Korea & Bahasa Korea.

“Industri K-Pop enggak ramah pada kehadiran idol asing. Mereka enggak akan memaafkanmu kalau bahasa Koreamu kurang bagus,” terang Prince Mak.