Pahlawan nasional yang dapat julukan bapak Fisiologi Indonesia ini masuk ke Angkatan Udara dan diangkat menjadi Komandan Pangkalan Udara Madiun pada 1946. Beliau juga turut mendirikan Sekolah Teknik Udara dan Sekolah Radio Udara di Malang. Meski telah bergabung dengan TNI AU, beliau enggak melupakan profesinya sebagai dokter. Abdulrahman tetap memberikan kuliah pada Perguruan Tinggi Dokter di Klaten, Jawa Tengah.
Adisoettjipto adalah seorang pahlawan nasional dan Marsekal Muda Anumerta. Kemampuannya dalam menerbangkan pesawat didapatkannya dengan menuntut pendidikan di Militaire Luchtvaaart Opleiding School yang merupakan salah satu sekolah penerbangan di zamannya. Karena dinilai sangat ahli dalam menerbangkan pesawat, ia diminta untuk menjadi kepala staf AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia).
Pada tanggal 15 November 1945, Adisoetjipto mendirikan Sekolah Penerbang di Yogyakarta, tepatnya di Lapangan Udara Maguwo, yang kemudian diganti namanya menjadi Bandara Adisoetjipto, untuk mengenang jasanya sebagai pahlawan nasional.