Belajar dari Kasus Viral Video Seks, Ini Alasan Kita Enggak Boleh Ikut Menyebarkan Video Seks

By Indra Pramesti, Kamis, 1 Februari 2018 | 14:45 WIB
Menyebarkan konten berbau seks ke media sosial membuat membuta kita menjadi bully! (Indra Pramesti)

Memang, media sosial dan teknologi bisa dikatakan sebagai penyelamat kita supaya selalu bisa mengikuti perkembangan berita. Namun bukan berarti dengan berkembangnya teknologi, kita malah menghalalkan banyak cara supaya bisa mengikuti informasi-infomasi terkini.

Menyebarkan video atau konten-konten seks lainnya ternyata bukan hal yang perlu dibanggakan. Sebaliknya, kita malah melakukan bentuk cyber bullying. Meski semua orang melakukannya, bukan berarti kita harus ikutan nge-share.

Balajar dari kasus viral video seks, ini alasan kita enggak boleh ikut menyebarkan video dan konten-konten seks lainnya.

(Baca juga: 5 Hal yang Menyebabkan Kita Bisa Tersakiti dalam Hubungan Pacaran)

Cyber bullying adalah menggunakan internet, ponsel, dan teknologi lainnya untuk menyebarkan gambar atau foto, pesan, hingga video yang bersifat menyakitkan tentang seseorang, serta sering dilakukan di sosial media, blog, atau bahkan chat.

Cyber bullying menjadi salah satu dari 5 kejahatan teratas yang sering dialami seseorang dalam hidupnya.

1. Memberi komen atau menciptakan rumor yang merugikan pihak tertentu yang disebar di media sosial. Biasanya penyebar mendapatkannya lewat email atau pesan singkat.

2. Menggunakan password korban untuk masuk ke akun personalnya dan mempermalukan image korban dengan memposting pesan atau konten berbau negatif.

3. Memposting dan menyebarkan video yang mempermalukan oleh seseorang.

4. Mengancam seseorang lewat internet.

Parahnya, dilansir dari ncpc.org, sebuah survei menyebutkan bahwa 81% remaja kurang paham bahwa cyber bullying adalah hal yang serius. Padahal, korban dari cyber bullying dapat menderita dalam aspek emosional, sosial, tingkah laku, hingga akademis.

Korbannya dapat menderita depresi dan terancam risiko eating disorder, mengucilkan diri, hingga tidak ada keinginan untuk melanjutkan pendidikannya akibat harus menanggung malu.

Saat satu akun mulai memposting sebuah video atau konten berbau seks, pasti akan ada akun-akun lainnya yang menanggapi.

Orang-orang yang mengetahui tersebarnya konten tersebut akan terpicu untuk memberi komentar buruk atau bahkan menyebarkannya. Komentar-komentar buruk serta upaya seseorang untuk meyebarluaskan video tersebut adalah bentuk dari cyber bullying.

Enggak menutup kemungkinan kejadian buruk ini bisa terjadi pada kita atau orang terdekat kita. Lalu apa yang harus kita lakukan?

Pertama, terhadap konten yang berhubungan dengan orang video tersebut.

Meski sudah tersebar luas, untuk dilaporkan ke pihak berwajib.

Membalas perilaku mereka sama saja membuat diri kita seorang bully.

lewat fitur ‘report’ di Facebook, Youtube, Instagram, atau media sosial lainnya.

(Baca juga: 5 Akun Instagram yang Menginspirasi Kita Bikin Catatan Rapi dan Aestetik)