Cerita Unik Di Balik Hari Sumpah Pemuda. Anak Muda harus Tahu!

By Indra Pramesti, Sabtu, 28 Oktober 2017 | 03:20 WIB
Selamat Hari Sumpah Pemuda! (Indra Pramesti)

Isi naskah Sumpah Pemuda dan sejarah terjadinya sudah kita ketahui sejak SD. Tapi selain itu, ada sejumlah fakta seputar momen bersejarah  yang belum banyak kita ketahui lho. Yuk simak artkel berikut. Cewekbanget udah merangkum cerita unik dan seru di balk Hari Sumpah Pemuda. Anak muda harus tahu!

Para pemuda yang mencetudkan Sumpah Pemuda saat itu ternyata saat itu remaja seperti kita juga lho. Ada sebagian kecil yang baru memasuki umur 20 tahun, tapi lebih banyak yang berusia di bawah 18 tahun. Tapi di waktu itu, mereka sudah sangat kritis memeikirkan  masa depan bangsa dan negaranya.

Karena berasal dari berbagai daerah yang berbeda di Indonesia, mereka lebih jago berbahasa daerah atau bahasa Belanda, karena banyak yang mengenyam pendidikan Belanda, daripada bahasa Melayu yang jadi bahasa pergaulan saat itu.

Makanya, pada kongres Pemuda II yang kemudian jadi Sumpah Pemuda, mereka sepakat menggunakan satu bahasa, yaitu Bahasa Indonesia.

Para pemuda yang menggagas dan mencetuskan Sumpah Pemuda ini ternyata enggak jauh beda dengan pemuda zaman sekarang. Setiap malam, mereka suka berkumpul di kos-kosan di jalan Kramat Raya 106 untuk diskusi tentang banyak hal.

Acara diskusi yang awalnya serius pun jadi lebih ringan dan lebih ke curhat. Menurut Abu Hanifah, salah satu pemuda yang terlibat saat itu, kalau sudah malam biasanya bahan diskusi lebih mendekati segala sesuatu yang dekat dengan hati para pemuda. Alias enggak jauh soal obrolan tentang cewek-cewek yang mereka taksir. He-he..

Meski sampai mengadakan dua kali kongres, yaitu Kongres Pemuda I dan Kongres Pemuda II yang dihadiri ratusan pemuda dari berbagai daerah, sebenarnya naskah Sumpah Pemuda sendiri cuma ditulis oleh satu orang yaitu Mohammad Yamin.

Selama Mr. Sunario berpidato di Kongres II, M. Yamin yang bertindak sebagai sekretaris tiba-tiba menyodorkan secarik kertas pada Soegondo Djojopuspito, sang ketua kongres, sambil bilang kalau dia punya rumusan resolusi yang elegan.

Soegondo pun membaca usulan itu dan tanpa pikir panjang langsung memberi paraf setuju. Menurut sejarawan JJ Rizal, Muhammad Yamin menulis naskah Sumpah Pemuda ini terinspirasi oleh Sumpah Palapa yang diucapkan Gajah Mada di zaman Majapahit.