Belajar dari Selena Gomez dan Justin Bieber, Kapan Putus-Nyambung Dibilang Toxic Relationship?

By Indra Pramesti, Jumat, 2 Maret 2018 | 02:30 WIB
Kenali dulu alasan kita balikan sama mantan! (Indra Pramesti)

Enggak bisa dipungkiri kalau putus dari pacar pasti sakit banget. Kenangan-kenangan yang pernah kita dan dia buat bersama, jadi hal yang sering kita sayangkan. Ditambah lagi kita enggak bisa berhenti ngedengerin lagu yang bikin masa-masa galau makin parah.

Akhirnya kita kepikiran deh untuk balikan supaya bisa mengobati perasaan kesepian kita itu. Padahal 99% balikan dengan alasan ini bukan jalan keluar yang tepat lho.

Kata ‘berubah’ enggak selamanya buruk lho dalam sebuah hubungan. ‘Berubah’ yang dimaksud adalah  berubah ke hal yang lebih positif. Misalnya, alasan kita dan dia putus dulu adalah karena salah satu pihak terlalu egois atau terlalu pemarah.

Tapi selama putus dan kemudian balikan lagi, sikap tersebut masih terus menghantui hubungan yang kita jalin kembali. Jelas hal ini bukan hal yang sehat lho girls.

Masa-masa putus, harusnya bisa kita jadikan sebagai masa transisi supaya kita bisa berpikir lebih bijak dan dewasa terhadap kesalahan kita di hubungan sebelumnya. Dengan mengubah sikap kita yang merugikan di masa lalu, balikan sama pacar pun bisa dibilang sebagai keputusan yang tepat.

Enggak semua hal di dunia ini memang cocok untuk kita, termasuk juga ketika memilih pacar. Setiap kepala manusia memiliki idealisme, prinsip, dan tujuan masing-masing. Dan berbeda dengan sikap, hal-hal yang berhubungan dengan idealisme ini sulit banget buah diubah.

Kalau dari awal, kita dan dia punya tujuan yang berbeda, kemudian tetap nekat dan memaksa untuk balikan lagi, bisa dipastikan hubungan baru yang kita jalin sama dia enggak ada bedanya dengan hubungan di masa lalu.

(Baca juga: Ternyata Cowok Juga Bisa Baper Dengan 10 Hal Ini!)