Cewek Wajib Tahu! Kenali 5 Gejala Endometriosis yang Bisa Mengancam Kesehatan Reproduksi Kita

By Indra Pramesti, Selasa, 19 Desember 2017 | 13:30 WIB
Kenali gejala endometriosis! (Indra Pramesti)

Sebagai seorang cewek, kita perlu wasapada dengan ancaman-anacaman terhadap kesehatan reproduksi kita.

Salah satunya adalah endometriosis, yakni sebuah penyakit pada sistem reproduksi wanita di mana jaringan lapisan dalam dinding rahim (endometrium) tumbuh di luar rongga rahim.

Setiap bulannya, tubuh cewek akan melepas hormon yang memicu penebalan dinding rahim (endometrium).

Apabila enggak terjadi kehamilan, maka dinding rahim akan luruh dan keliat dari tubuh dalam bentuk darah yang keluar dari vagina. Proses ini dinamakan menstruasi.

Penderita endometriosis pun juga mengalami hal serupa, yakni dinding rahim mengalami penebalan dan luruh.

Namun, darah tersebut akhirnya mengendap dan enggak bisa keluar karena terletak di luar rahim. Endapan itu akhirnya mengiritasi jaringan di sekitarnya. 

Dikutip dari endofound.org, 1 di antara 10 orang cewek bisa mengalami penyakit endometriosis, yang artinya menyerang seenggaknya 176 juta cewek di seluruh dunia.

Jumlah ini masih terus meningkat seiring dengan jarangnya cewek-cewek yang peduli dengan gejala endometriosis.

So girls, biar kesehatan reproduksi kita tetap terjaga, yuk kenali 5 gejala endometriosis berikut!

(Baca juga: 7 Mitos Tentang Penyebab Kehamilan yang Enggak Masuk Akal Banget!)

Gejala endometriosis yang paling umum adalah rasa sakit atau nyeri ketika buang air kecil, dan adanya pergerakan usus.

Jaringan endometrial bisa ditemukan pada kandung kemih, usus, atau pun apendiks ketika kita terjangkit penyakit endometriosis.

Inilah aalasan mengapa kita sering mengalami rasa sakit atau nyeri pada bagian-bagian tersebut.

Endometriosis juga bisa mempengaruhi siklus menstruasi kita.

Ada beberapa orang yang mengalami pendarahan berlebihan, ada juga yang mengalami siklus menstruasi yang pendek (misalnya 27 hari yang semestinya 30 hari) atau malah mengalami siklus menstruasi lebih panjang dari biasanya (misalnya pendarahan berlebih selama 6 sampai 7 hari, yang biasanya hanya 3 atau 4 hari).

Endometriosis juga bisa memicu kram pada bagian pelvis yang menyakitkan sehingga menyebabkan kita harus lebih sering beristirahat ketika siklus menstruais berlangsung.

(Baca juga: dorongan seksual pada remaja)

Sekitar 30-50% cewek yang memiliki endometriosis dipastikan akan kesusah hamil. Ini adalah satu di antara dampak endometriosis yang plaing parah.

Kemandulan disebabkan karena endometriosis dapat berpotensi untuk mneghambat tuba falopi, sehingga menghalangi sel telur dan sperma untuk bertemu.

(Baca juga: Ternyata Cowok Juga Bisa Baper Dengan 10 Hal Ini!)

Kelelahan kronis bukanlah gejala yang sepele bagi cewek yang memiliki penyakit endometriosis.

Jadi kalau kita mengalami kelelahan yang berlebihan dan biasanya disertai dengan kram yang menyakitkan dan pendarahan berlebihan saat menstruasi, maka bisa dikatakan kita mengalami gejala yang berkaitan dengan endometriosis.

Segera hubungi dokter untuk memastikannya ya girls.

Buat yang sudah aktif melakukan hubungan seks, endometriosis dapat memicu rasa sakit ketika berhubungan seks.

Terlebih lagi jika endometriosis tersebut terletak pada syaraf uterin atau ligament.

Dilansir dari Everyday Health, ada lebih dari 50% perempuan dengan endometriosis akan merasa kesakitan ketika melakukan hubungan seks.

(Sumber: alodokter.com, everydayhealth.com, endofound.org)

(Baca juga: 5 Tanda #RelationshipGoals yang Salah. Jangan Sampai Deh!)