7 Alasan Patah Hati Karena Almost Relationship Itu Paling Menyakitkan

By Indra Pramesti, Kamis, 7 Desember 2017 | 03:30 WIB
Kamu pernah mengalaminya girls? (Indra Pramesti)

Kita dan dia udah dekat banget. Sering nge-chat, curhat, bahkan nge-date. Tapi karena suatu hal, pada akhirnya kita enggak ‘jadi’ sama dia.

Dan hubungan kita cuma berakhir di status almost relationship aja. Hiks. Kenapa sih almost relationship selalu bikin kita sedih dan terasa menyakitkan?

Cewekbanget udah merangkum alasan kenapa patah hati akibat almost relationship itu paling menyakitkan. Yuk disimak!

(Baca juga: Kado yang Paling Diinginkan Cowok dari Gebetan Atau Pacarnya!)

Pada dasarnya, manusia selalu menginginkan kejelasan atau kepastian. Saat kita mengalami almost relationship, kepastian itu enggak bisa kita dapatkan.

Tahu-tahu udah ngilang aja. Tahu-tahu enggak jadi aja. Tanpa ada kejelasan masing-masing.

Istilahnya, kalau di dongeng-dongeng, happy ending enggak, sad ending pun enggak. Kita juga enggak tahu apa nantinya kita dan dia bakal balik deket lagi atau enggak.

Pokoknya serba enggak jelas deh. Ini lah mengapa almost relationship itu cenderung menyakitkan.

Saat jatuh cinta, kita diibaratkan seperti gambling atau bertaruh sama perasaan kita. Dan sedihnya, kita enggak tahu akhirnya seperti apa.

Selama PDKT, fantasi-fantasi yang sering ditimbulkan dari perilakunya kadang bikin kita enggak sadar untuk ‘bertaruh banyak’ dan sepenuhnya naksir sama dia.