8 Fakta Mengejutkan yang Terjadi Setelah Menikah dengan Anggota Kerajaan Inggris

By Debora Gracia, Minggu, 20 Mei 2018 | 12:45 WIB
Keluarga Pangeran William (Debora Gracia)

Pangeran Harry akhirnya melabuhkan hatinya pada aktris asal Amerika, Meghan Markle. Datang dari latar belakang yang berbeda, Meghan sukses mendapatkan perhatian dari dunia.

Apakah benar menikah dengan anggota kerajaan akan terasa selalu mewah dan menyenangkan? Lebih baik kita simak dulu faktanya di sini.

Menurut Royal Marriages Act, seorang anggota kerajaan tidak boleh menikah dengan seseorang yang pernah menikah sebelumnya atau sudah bercerai. Di tahun 1936, Edward VIII ingin menikah dengan Wallis Simpson, seorang sosialita asal Amerika yang pernah bercerai. Hubungan mereka tidak disetujui oleh Raja George V dan Ratu Mary.

Tapi, di tahun 2013, Royal Marriages Act ini dicabut dan digantikan dengan Successions to the Crown Act. Peraturan baru ini mewajibkan bagi seluruh anggota kerajaan yang ingin menikah harus meminta restu dari ratu.

Seperti pada tahu 2005, Ratu Elizabeth II merestui anaknya, Pangeran Charles untuk menikah dengan Camilla Parker Bowles, yang sebelumnya pernah bercerai.

Begitu juga dengan Pangeran Harry yang mendapat restu dari neneknya untuk menikah dengan Meghan Markle, yang pernah bercerai.

Orang biasa di sini artinya enggak memiliki darah bangsawan dan datang dari keluarga kerajaan. Dulu hal ini jelas dilarang banget, girls! Tapi sekarang, peraturan ini dihapuskan asalkan ratu mengizinkan pernikahan tersebut terjadi.

Seperti halnya Pangeran William yang memilih Kate Middleton untuk jadi pasangan hidupnya.

Orang awam yang menikah dengan anggota kerajaan tidak otomatis membuat dia jadi memiliki tahta di kerajaan tersebut. Jika seorang ratu Inggris menikah, maka suaminya disebut sebagai permaisuri raja, bukan raja sesungguhnya.

Hal ini terjadi pada Pangeran Phillip, suami dari Ratu Elizabeth II, yang tidak bisa memegang gelar raja karena memilih darah Yunani. Kecuali, kalau memang keduanya berasal dari kerajaan, ya.

(Baca juga: Timeline Hubungan Pangeran Harry & Meghan Markle Sampai Bertunangan. Awas Baper!)

Kalau sudah menikah dan masuk jadi anggota kerajaan, maka tidak boleh lagi aktif berpartisipasi dalam politik. Artinya enggak boleh memilih atau mencalonkan diri dalam kegiatan politik.

Walaupun sebenarnya enggak dilarang untuk memilih, tapi anggota kerajaan harus menjaga citra kerajaan yang berorientasi pada masyarakat, jadi harus tetap netral.

Setelah menikah dengan Pangeran William, Kate Middleton punya nama baru, yaitu The Duchess of Cambridge. Kalau kita mau memanggilnya harus dengan sebutan Her Royal Highness the Duchess of Cambridge dan suaminya dipanggil His Royal Highness, Prince William, Duke of Cambridge.

Jadi enggak akan ada tuh yang manggil dengan sebutan "Kate" doang, hi-hi.

Kedengarannya aneh tapi nyata, setelah jadi anggota kerajaan kita enggak boleh main monopoli. Peraturan ini dibuat oleh Pangeran Andrew, adik dari Pangeran Charles, yang melarang anggota kerajaan bermain monopoli karena permainan ini dianggap kejam banget. (Baca juga: 5 Aturan Ketat yang Harus Diikuti Oleh Putri Kerajaan yang Bakalan Bikin Kita Kaget)

Anggota kerajaan harus benar-benar patuh pada ratu. Kalau ratu berdiri, maka yang harus berdiri. Begitu juga waktu makan bersama, anggota kerajaan baru boleh makan ketika ratu sudah makan terlebih dahulu. Ratu juga yang memutuskan berapa lama waktu makan bersama itu akan berlangsung.

Saat sudah jadi anggota kerajaan, maka kehidupan akan jauh berbeda. Saat lagi tampil di publik atau menghadiri prosesi acara tertentu, maka keluarga kerajaan harus berada dalam satu urutan.

Hal yang sama berlaku untuk tempat duduk di pesta kerajaan, yang ditentukan sesuai dengan takhta masing-masing.