6 Mitos yang Sebenarnya Enggak Harus Kita Percayai. Wajib Tahu!

By Indah Permata Sari, Senin, 11 Desember 2017 | 06:18 WIB
6 MItos yang Sebenarnya Enggak Harus Kita Percayai. Wajib Tahu! (Indah Permata Sari)

Mitos yang ada di sekitar kita, bisanya akan sangat bisa kita percayai karena selalu mendaptakan informasi yang keliru mengenai mitos tersebut.

Padahal bisa saja hal itu salah dan sudah bisa dibuktikan fakta sebenarnya dengan ilmu pengetahuan.

Dilansir dari laman brightside.me, ini 6 mitos yang sebenarnya enggak harus kita percayai. Wajib tahu!

HIV (Human Immunodeficiency Virus) berhubungan dengan retrovirus spesial yang ada ada dalam jumlah besar dan bervariasi. Beberapa hewan punya retrovirus ini, dan HIV adalah virus pertama yang dideteksi di tubuh manusia.

Yang perlu kita ketahui adalah otak kita bekerja secara berbeda tergantung dengan aktivitas yang lagi kita lakukan. Saat kita baca buku, maka satu bagian otak kita digunakan dan saat kita berciuman maka bagian otak lain yang bekerja.

Sederhananya, seseorang enggak bisa menyetir mobil, main gitar, bermain ski secara bersama! Karena itu kita enggak bisa menggunakan 100% otak kita.

(Baca juga :)

GMO (Genetically Modified Organism) adalah produk yang sudah mengalami proses modifikasi di dalam laboratorium, seperti misalnya buah yang dilakukan eksperimen di dalam laboratorium.

Banyak yang mengira produk GMO ini akan berbahya bagi manusia, padahal misalnya ada tanaman yang sedang dilakukan eksperimen maka tanaman itu akan menjalani percobaan biosafety, seperti interaksinya dengan lingkungan dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.

Sejak tahun 1905, rata-rata suhu di bumi bertambah 0.86 C, dan akan secara signifikan berubah.

Jika banyaknya gas emisi gas rumah kaca enggak dikuragi, maka suhu di bumi akan naik menjadi 2 C pada tahun 2040 dan 4 atau 5 C pada tahun 2100. Dan hal ini akan merubah sistem iklim di bumi.

Mitosnya, kalau kita kehujanan maka lari saja karena kita enggak akan terlalu basah kuyup nantinya. Padahal di uji coba terbaru, membuktikan kalau kita berjalan ketika hujan maka kita akan menjadi lebih kering dibandingkan dengan berlari.

(Baca juga : )

Etnisitas atau identitas etnik sebenarnya enggak lahir dari DNA kita, karena etnisitas lebih ke konsep sosial daripada konsep kultural. Etnisitas dianggap sebagai kosep biologis terjadi ketika di zaman dulu dan terus salah diartikan hingga sekarang.

(Baca juga :)