EDM memang seru didengerin. Bukan hanya musik electronic yang keras, tapi beberapa lagu EDM justru enak didengerin saat santai.
Yuk kenalan lebih jauh dengan musik EDM.
Berikut kronologi & sejarah lengkap musik EDM. Wajib tahu!
(Baca juga: inspirasi fashion untuk ke DWP 2017 dari selebgram)
EDM banyak dikenal orang sebagai musiknya orang dugem, atau musik dance, atau juga diketahui sebagai musik yang diproduksi oleh para DJ (disc jockey).
EDM atau kepanjangan dari electronic dance music memang berhubungan dengan kehidupan malam, lantai dansa, dan disc jockey (DJ) atau produser musik elektronik.
Tapi, ada penjelasan lebih jauh tentang musik elektronik yang selalu menjamur di kalangan remaja di tiap zaman ini.
Electronic dance music adalah produksi musik melalui berbagai instrumen elektronik seperti synthesizer, midi keyboard, turntable, mixer, bass, dan sebagainya.
Di masa kini, EDM bahkan bisa diproduksi melalui berbagai aplikasi komputer. Makanya, para DJ dan produser sering tampil dengan menggunakan laptop mereka.
Musik-musik yang dihasilkan merupakan gabungan dari berbagai instrument elektronik tersebut.
(Baca juga: 7 lagu EDM paling galau)
Ini adalah masa kelahiran musik elektronik. Pada era itu, instrumen elektronik yang dipakai antara lain bass dan beberapa synthesizer.
Musik-musik pop dan rock mulai menambahkan instrumen tersebut ke dalam lagu-lagu mereka. Misalnya saja band legendaris The Beach Boys di lagu Good Vibrations (1966).
EDM memang belum akrab di telinga para pecinta musik pada masa itu. Tapi ada satu produser dari Australia, , yang merilis satu album penuh EDM di era itu.
Setelah itu, banyak produser yang mulai memanfaatkan instrumen elektronik walau lebih digunakan untuk mengatasi masalah teknis suara.
(Baca juga: kolaborasi RM 'BTS' dengan musisi Hollywood)
Era ini terkenal banget sebagai kejayaan musik disko. EDM yang terkenal pada masa itu pun merupakan musik elektronik disko.
Penyanyi seperti Donna Summer atau band seperti Bee Gees adalah artis disko yang populer di era ini. Mereka mulai menggunakan sentuhan musik elektronik di jaman itu.
Enggak cuma musik disko, muncul pula subgenre synthpop yang mulai diminati masyarakat.
Di era 70an mulai muncul juga band yang berfokus pada musik elektronik dan synthpop yaitu Kraftwerk asal Jerman yang terkenal dengan salah satu albumnya, (1974).
(Baca juga: CNCO dan 2 boyband latin yang cocok jadi idola)
Setelah kepopuleran Kraftwerk di era 70-an, synthesizer pun jadi instrumen musik elektronik yang dominan pada era 80-an.
Kemunculan genre alternatif seperti synthpop pun kemudian menggeser eksistensi musik disko 70-an.
Kraftwerk tetap mempopulerkan EDM mereka di era ini. Selain itu, di era ini juga mulai muncul sebuah budaya DJ dengan DJ-DJ terkenal seperti
(Baca juga: 9 lagu Korea yang bercerita tentang jatuh cinta diam-diam)
Penggunaan komputer mulai banyak digunakan musik elektronik pada era ini. Dengan perkembangan teknologi dan komputer, membuat semakin banyak orang dapat memproduksi musik elektronik mereka sendiri.
Wilayah Eropa terutama Jerman menjadi saksi kemunculan DJ dan produser musik elektronik ternama.
DJ seperti jadi salah satu nama penting dalam dunia musik elektronik khususnya subgenre musik trance pada era itu.
Beberapa musiknya yang terkenal adalah remix lagu Love Stimulation karya Humate dan hit single Paul yang berjudul For an Angel.
(Baca juga: 10 foto photoshop paling gagal tahun 2017)
Di era ini, EDM makin berkembang. Mulai muncul juga berbagai sub-genre seperti trap (hip-hop elektronik), dubstep, nu-disco, dan electro house.
Salah satu artis EDM beraliran nu-disco adalah duo asal Prancis yang namanya mulai terkenal di akhir 1990-an dan awal 2000-an.
Beberapa DJ lain yang mungkin namanya udah enggak asing lagi merupakan artis EDM nu-disco dan electro house era ini bahkan hingga sekarang yaitu , , , dan.
Selain itu, ada pula genre trap yang mulai dikenal dengan kemunculan duo DJ di era 2000-an.
(Baca juga: 10 seleb Kpop dengan tatapan mata tajam)
Sekarang, EDM tetap menjamur. Sub-genre dubstep menjadi semakin dikenal di era ini. Begitu juga dengan electro house kian bermunculan di jaman 2010-an.
Genre electro pop pun semakin dikenal masyarakat. Para DJ 2000-an terlihat sering melakukan kolaborasi dengan penyanyi-penyanyi ternama.
Misalnya, Calvin Harris berkolaborasi dengan Rihanna dalam lagu We Found Love dan David Guetta feat. Usher dengan lagu Without You.
Di awal era ini, dubstep jadi musik yang cukup digemari berbagai kalangan. Apalagi dengan kepopuleran dengan yang memproduksi musik dubstep di lagu First of the Year (Equinox).
adalah DJ asal Jerman yang belum lama ini manggung di Djakarta Warehouse Project 2013. Cowok bernama asli Anton Zaslavski ini punya musik yang enak banget seperti lagu hits-nya Clarity yang berkolaborasi dengan Foxes.
Selain itu, EDM juga kedatangan produser muda asal Inggris yaitu . Settle, debut album duo bersaudara Guy dan Howard Lawrence ini bahkan langsung mendapat nominasi Best Dance Album untuk Grammy Awards 2014.
(Baca juga: 3 inspirasi fashion untuk datang ke festival musik EDM)